oleh: P. Yosef Bukubala, SVD
Hari Raya Pentakosta mengingatkan kita akan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus atas Gereja yang masih muda, yaitu atas para murid bersama Bunda Maria, yang dengan tekun, sehati dalam doa bersama menantikan kedatangan-Nya, sesudah la naik ke surga.
Ketika tiba hari Pentakosta itu, turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.
Apa arti perayaan Pentakosta bagi kehidupan kita yang merayakannya? Bagi kita, turunnya Roh Kudus dan kadar daya kuasa-Nya bagi hidup kita dalam Gereja, bergantung dari persatuan kita dengan Yesus Kristus dalam doa, Ekaristi dan karya nyata. Karena itu kita harus sungguh-sungguh hidup dari kuasa karya Roh Kudus, di mana Kristus dalam RohNya itu meraja di dalam hidup kita dan kita hidup dalam sikap taat dan setia kepada-Nya. Maka, di sanalah akan terjadi perubahan dan pembaharuan dalam hidup bersama sebagai suatu persekutuan umat Allah dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Roh Kudus pula memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, yaitu mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup dan melaksanakan kehendak Bapa di surga.
Dalam hubungan dengan peranan Roh Kudus dalam Gereja, perlu dijelaskan beberapa istilah yang dewasa ini sering disalah-artikan:
KHARISMA. Kharisma sebenarnya berarti: karunia / anugerah Roh Kudus. Tetapi tidak semua rahmat Roh Kudus disebut kharisma. Kharisma merupakan suatu rahmat istimewa yang menonjol pada diri seorang yang memilikinya. Kharisma bukan pameran rahmat, melainkan diberikan oleh Tuhan demi pembangunan / pengembangan Gereja, (bdk. 1 Kor 12:7). Singkatnya, kharisma diberikan sebagai anugerah khusus untuk menjalankan suatu tugas dengan baik di dalam Gereja / jemaat.
Dengan demikian kharisma adalah anugerah iman yang bersifat amat pribadi. Karena itu, tidak bisa semua orang beramai-ramai dan berambisi untuk memperolehnya. Suatu pemberian khusus dari Tuhan bersifat bebas tanpa jasa dari pihak manusia. Tuhan tidak dapat dipaksa untuk memberikan anugerah itu. Anugerah diberikan oleh Tuhan kepada seseorang seturut kehendak-Nya yang bebas. Segala kharisma diberikan Tuhan demi pembangunan jemaat / umat, dalam ketaatan penuh pada pimpinan Gereja. Pembangunan jemaat tidak hanya dengan doa dan nyanyian saja, tetapi juga harus dengan karya nyata: cintakasih, amal dan karya pelayanan.
Kalau tidak demikian, maka bukan kharisma yang sungguh-sungguh melainkan bentuk-bentuk egoisme intern. Jadi, kharisma itu diberikan Tuhan untuk menolong orang lain atau sesama, bukan untuk kepentingan dan kehormatan pribadi. Santo Paulus menyebut beberapa kharisma, antara lain: karunia melayani, mengajar, memberi nasehat, membagikan derma, bahasa roh, penyembuhan.
BAHASA ROH. Bahasa Roh berarti berbicara dengan bahasa roh, artinya berbicara langsung di bawah pengaruh roh. Dalam pembicaraan itu seringkali tidak mempergunakan kata-kata yang biasa yang dimengerti orang lain. Orang itu tidak mau mengatakan sesuatu kepada orang lain, tetapi dengan suaranya ia memperlihatkan / memperdengarkan bahwa roh itu ada di dalamnya. Bahasa roh merupakan salah satu kharisma yang diberikan kepada orang-orang tertentu untuk menolong orang lain. Anugerah bahasa Roh pasti akan mendorong orang untuk menyatakan imannya dalam kesatuan dan kerukunan dengan orang beriman lainnya dalam Gereja dan dengan ketaatan penuh pada pimpinan Gereja / hierarki. Kalau tidak demikian, berarti suatu praktek penyimpangan dalam Gereja, atau pun praktek melarikan diri dari realitas kehidupan Gereja / Jemaat.
Santo Paulus pun bersyukur bahwa ia memperoleh anugerah bahasa Roh, tetapi ia tidak suka menggunakannya karena tidak bermanfaat bagi orang lain. Mengapa? Karena orang lain tidak mengerti. �Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. Tetapi dalam pertemuan jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh� (1 Kor 14:18-19).
PEMBEDAAN ROH. Pembedaan roh berarti menguji karya roh dalam hati sendiri; bukannya suatu bentuk ketaatan kepada roh saja, tetapi hendaknya juga suatu bentuk dalam dalam rangka melibatkan diri dalam pembangunan Gereja. Dewasa ini kita mendengar istilah �prioritas�, karena ada banyak hal yang harus dilakukan. Maka orang harus memilih mana yang lebih penting, mana yang lebih berguna dan terutama mana yang lebih sesuai dengan kehendak Allah. Praktek membedakan roh itu sudah biasa dilaksanakan orang sejak dari dulu, hanya baru sekarang istilah �membedakan roh� semakin populer digunakan.
PENCURAHAN ROH. Pencurahan roh berarti segala doa permohonan disampaikan kepada Allah agar berkat rahmat Sakramen Pembaptisan dan Krisma, hidup kita semakin digairahkan dan dipenuhi dengan kekuasaan Roh Kudus. Hal seperti itu sudah biasa dilaksanakan oleh orang yang sungguh-sungguh beriman. Hanya �Pencurahan Roh� itu sama seperti �membedakan roh� yang dewasa ini lebih populer tapi isinya tetap sama.
Namun harus dibedakan dengan baik antara �Pencurahan Roh� dengan Sakramen Pembaptisan dan Krisma, sebab dalam kedua sakramen itu Roh Kudus dicurahkan ke dalam hati kita. Penggunaan istilah di atas dapat mengaburkan makna / arti Sakramen Pembaptisan dan Krisma.
Konsili Vatikan II mengajak kita agar senantiasa terbuka terhadap Roh Kudus dan segala karunia-Nya. Ciri-ciri orang yang mendapat karunia istimewa adalah orang yang rendah hati dan terbuka terhadap semua orang. Orang yang mempunyai karunia istimewa itu senantiasa mau melayani Gereja / jemaat dengan penuh kasih tanpa pamrih, taat pada hierarki dan memelihara kesatuan dan kerukunan dengan semua umat beriman dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Sumber : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id508.htm
Sunday, May 27, 2012
Asal-mula Masa Adven
oleh: P. William P. Saunders *
Masa Liturgi Adven menandai masa persiapan rohani umat beriman sebelum Natal. Adven dimulai pada hari Minggu terdekat sebelum Pesta St. Andreas Rasul (30 November). Masa Adven berlangsung selama empat hari Minggu dan empat minggu persiapan, meskipun minggu terakhir Adven pada umumnya terpotong dengan tibanya Hari Natal.
Masa Adven mengalami perkembangan dalam kehidupan rohani Gereja. Sejarah asal-mula Adven sulit ditentukan dengan tepat. Dalam bentuk awalnya, yang bermula dari Perancis, Masa Adven merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para calon dibaptis menjadi warga Gereja; jadi persiapan Adven amat mirip dengan Prapaskah dengan penekanan pada doa dan puasa yang berlangsung selama tiga minggu dan kemudian diperpanjang menjadi 40 hari. Pada tahun 380, Konsili lokal Saragossa, Spanyol menetapkan tiga minggu masa puasa sebelum Epifani. Diilhami oleh peraturan Prapaskah, Konsili lokal Macon, Perancis, pada tahun 581 menetapkan bahwa mulai tanggal 11 November (pesta St. Martinus dari Tours) hingga Hari Natal, umat beriman berpuasa pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Lama-kelamaan, praktek serupa menyebar ke Inggris. Di Roma, masa persiapan Adven belum ada hingga abad keenam, dan dipandang sebagai masa persiapan menyambut Natal dengan ikatan pantang puasa yang lebih ringan.
Gereja secara bertahap mulai lebih membakukan perayaan Adven. Buku Doa Misa Gelasian, yang menurut tradisi diterbitkan oleh Paus St. Gelasius I (wafat thn 496), adalah yang pertama menerapkan Liturgi Adven selama lima Hari Minggu. Di kemudian hari, Paus St. Gregorius I (wafat thn 604) memperkaya liturgi ini dengan menyusun doa-doa, antifon, bacaan-bacaan dan tanggapan. Sekitar abad kesembilan, Gereja menetapkan Minggu Adven Pertama sebagai awal tahun penanggalan Gereja. Dan akhirnya, Paus St. Gregorius VII (wafat thn 1095) mengurangi jumlah hari Minggu dalam Masa Adven menjadi empat.
Meskipun sejarah Adven agak �kurang jelas�, makna Masa Adven tetap terfokus pada kedatangan Kristus (Adven berasal dari bahasa Latin �adventus�, artinya �datang�). Katekismus Gereja Katolik menekankan makna ganda �kedatangan� ini: �Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua� (no. 524).
Oleh sebab itu, di satu pihak, umat beriman merefleksikan kembali dan didorong untuk merayakan kedatangan Kristus yang pertama ke dalam dunia ini. Kita merenungkan kembali misteri inkarnasi yang agung ketika Kristus merendahkan diri, mengambil rupa manusia, dan masuk dalam dimensi ruang dan waktu guna membebaskan kita dari dosa. Di lain pihak, kita ingat dalam Syahadat bahwa Kristus akan datang kembali untuk mengadili orang yang hidup dan mati dan kita harus siap untuk bertemu dengannya.
Suatu cara yang baik dan saleh untuk membantu kita dalam masa persiapan Adven adalah dengan memasang Lingkaran Adven. Lingkaran Adven merupakan suatu lingkaran, tanpa awal dan akhir: jadi kita diajak untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita, di sini dan sekarang ini, ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita berharap dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga. Lingkaran Adven terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar, sebab Kristus datang guna memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Tiga batang lilin berwarna ungu melambangkan tobat, persiapan dan kurban; sebatang lilin berwarna merah muda melambangkan hal yang sama, tetapi dengan menekankan Minggu Adven Ketiga, Minggu Gaudate, saat kita bersukacita karena persiapan kita sekarang sudah mendekati akhir. Terang itu sendiri melambangkan Kristus, yang datang ke dalam dunia untuk menghalau kuasa gelap kejahatan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran. Gerak maju penyalaan lilin setiap hari menunjukkan semakin bertambahnya kesiapan kita untuk berjumpa dengan Kristus. Setiap keluarga sebaiknya memasang satu Lingkaran Adven, menyalakannya saat santap malam bersama dan memanjatkan doa-doa khusus. Kebiasaan ini akan membantu setiap keluarga untuk memfokuskan diri pada makna Natal yang sebenarnya.
Secara keseluruhan, selama Masa Adven kita berjuang untuk menggenapi apa yang kita daraskan dalam doa pembukaan Misa Minggu Adven Pertama: �Bapa di surga� tambahkanlah kerinduan kami akan Kristus, Juruselamat kami, dan berilah kami kekuatan untuk bertumbuh dalam kasih, agar fajar kedatangan-Nya membuat kami bersukacita atas kehadiran-Nya dan menyambut terang kebenaran-Nya.
* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : �Straight Answers: The Celebration of Advent� by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright �2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.�
Masa Liturgi Adven menandai masa persiapan rohani umat beriman sebelum Natal. Adven dimulai pada hari Minggu terdekat sebelum Pesta St. Andreas Rasul (30 November). Masa Adven berlangsung selama empat hari Minggu dan empat minggu persiapan, meskipun minggu terakhir Adven pada umumnya terpotong dengan tibanya Hari Natal.
Masa Adven mengalami perkembangan dalam kehidupan rohani Gereja. Sejarah asal-mula Adven sulit ditentukan dengan tepat. Dalam bentuk awalnya, yang bermula dari Perancis, Masa Adven merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para calon dibaptis menjadi warga Gereja; jadi persiapan Adven amat mirip dengan Prapaskah dengan penekanan pada doa dan puasa yang berlangsung selama tiga minggu dan kemudian diperpanjang menjadi 40 hari. Pada tahun 380, Konsili lokal Saragossa, Spanyol menetapkan tiga minggu masa puasa sebelum Epifani. Diilhami oleh peraturan Prapaskah, Konsili lokal Macon, Perancis, pada tahun 581 menetapkan bahwa mulai tanggal 11 November (pesta St. Martinus dari Tours) hingga Hari Natal, umat beriman berpuasa pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Lama-kelamaan, praktek serupa menyebar ke Inggris. Di Roma, masa persiapan Adven belum ada hingga abad keenam, dan dipandang sebagai masa persiapan menyambut Natal dengan ikatan pantang puasa yang lebih ringan.
Gereja secara bertahap mulai lebih membakukan perayaan Adven. Buku Doa Misa Gelasian, yang menurut tradisi diterbitkan oleh Paus St. Gelasius I (wafat thn 496), adalah yang pertama menerapkan Liturgi Adven selama lima Hari Minggu. Di kemudian hari, Paus St. Gregorius I (wafat thn 604) memperkaya liturgi ini dengan menyusun doa-doa, antifon, bacaan-bacaan dan tanggapan. Sekitar abad kesembilan, Gereja menetapkan Minggu Adven Pertama sebagai awal tahun penanggalan Gereja. Dan akhirnya, Paus St. Gregorius VII (wafat thn 1095) mengurangi jumlah hari Minggu dalam Masa Adven menjadi empat.
Meskipun sejarah Adven agak �kurang jelas�, makna Masa Adven tetap terfokus pada kedatangan Kristus (Adven berasal dari bahasa Latin �adventus�, artinya �datang�). Katekismus Gereja Katolik menekankan makna ganda �kedatangan� ini: �Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua� (no. 524).
Oleh sebab itu, di satu pihak, umat beriman merefleksikan kembali dan didorong untuk merayakan kedatangan Kristus yang pertama ke dalam dunia ini. Kita merenungkan kembali misteri inkarnasi yang agung ketika Kristus merendahkan diri, mengambil rupa manusia, dan masuk dalam dimensi ruang dan waktu guna membebaskan kita dari dosa. Di lain pihak, kita ingat dalam Syahadat bahwa Kristus akan datang kembali untuk mengadili orang yang hidup dan mati dan kita harus siap untuk bertemu dengannya.
Suatu cara yang baik dan saleh untuk membantu kita dalam masa persiapan Adven adalah dengan memasang Lingkaran Adven. Lingkaran Adven merupakan suatu lingkaran, tanpa awal dan akhir: jadi kita diajak untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita, di sini dan sekarang ini, ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita berharap dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga. Lingkaran Adven terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar, sebab Kristus datang guna memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Tiga batang lilin berwarna ungu melambangkan tobat, persiapan dan kurban; sebatang lilin berwarna merah muda melambangkan hal yang sama, tetapi dengan menekankan Minggu Adven Ketiga, Minggu Gaudate, saat kita bersukacita karena persiapan kita sekarang sudah mendekati akhir. Terang itu sendiri melambangkan Kristus, yang datang ke dalam dunia untuk menghalau kuasa gelap kejahatan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran. Gerak maju penyalaan lilin setiap hari menunjukkan semakin bertambahnya kesiapan kita untuk berjumpa dengan Kristus. Setiap keluarga sebaiknya memasang satu Lingkaran Adven, menyalakannya saat santap malam bersama dan memanjatkan doa-doa khusus. Kebiasaan ini akan membantu setiap keluarga untuk memfokuskan diri pada makna Natal yang sebenarnya.
Secara keseluruhan, selama Masa Adven kita berjuang untuk menggenapi apa yang kita daraskan dalam doa pembukaan Misa Minggu Adven Pertama: �Bapa di surga� tambahkanlah kerinduan kami akan Kristus, Juruselamat kami, dan berilah kami kekuatan untuk bertumbuh dalam kasih, agar fajar kedatangan-Nya membuat kami bersukacita atas kehadiran-Nya dan menyambut terang kebenaran-Nya.
* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : �Straight Answers: The Celebration of Advent� by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright �2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.�
Mengenal Siklus Tahun Liturgi
1. Masa Adven
Masa Adven mulai pada hari Minggu keempat sebelum Natal. Natal selalu dirayakan pada tanggal 25 Desember. Selama masa Adven kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Kristus dengan sebaik-baiknya. Adven berasal dari kata Latin �Adventus�, yang berarti �kedatangan�. Pada masa ini imam memakai kasula berwarna ungu. Warna ungu berarti; prihatin, matiraga, tobat. Dalam masa Adven nyanyian �Kemuliaan� ditiadakan.
Nyanyian gembira itu berasal dari para malaikat yang bernyanyi di Betlehem, ketika Yesus lahir. Pada masa Adven kita tidak menyanyikannya dulu. Kita mau prihatin. Baru dalam Misa Malam Natal kita menyanyikan bersama para malaikat, sebagai tanda kegembiraan kita atas kelahiran Kristus.
2. Masa Natal
Masa Natal dimulai dari malam Natal sampai hari raya Pembaptisan Tuhan. Kita merayakan kelahiran Yesus di kandang Betlehem. Putera Allah menjelma untuk menjadi Penebus kita. Ia turun dari surga membuka pintu surga bagi kita, kita bersukaria karena Allah telah menebus kita. Maka pada hari Natal imam memakai kasula berwarna putih. Sebab putih adalah warna kegembiraan.
Pada hari Minggu setelah Natal kita merayakan Keluarga Kudus, yaitu Yesus, Maria dan Yusuf. Keluarga kudus merupakan teladan bagi keluarga-keluarga kita.
Pada tanggal 28 Desember kita merayakan Pesta Kanak-Kanak Suci, yaitu anak-anak kecil di Betlehem dibunuh atas perintah Raja Herodes. Dengan cara demikian Herodes mau membunuh Yesus yang baru lahir. Tetapi Yusuf yang telah diberi-tahu malaikat sudah lebih dahulu mengungsikan Yesus. Kanak-kanak Betlehem telah wafat bagi Kristus. Maka pada hari ini mereka dirayakan sebagai orang kudus.
Tepat seminggu setelah hari Natal (1 Januari) kita merayakan Santa Maria, Bunda Allah. Kelahiran seorang anak merupakan hari raya bagi ibunya. Apalagi kalau yang lahir Yesus, Putera Allah sendiri yang telah menjelma. Maka Bunda Yesus kita rayakan sebagai Bunda Allah. Tanggal 1 Januari juga dirayakan sebagai Hari Perdamaian Dunia.
Tanggal 6 Januari atau sekitar tanggal itu dirayakan Penampakan Tuhan (kadang masih �Tiga Raja�). Kita memperingati kedatangan sarjana-sarjana dari Timur untuk menyembah Kanak-Kanak Yesus. Hari itu dinamakan �Penampakan Tuhan� sebab bintang menunjukkan kepada mereka tempat Yesus berada, Yesus sebagai Raja baru yang mereka cari. Yesus telah datang sebagai Raja semua orang.
Masa Natal berakhir pada hari Minggu setelah 6 Januari, yaitu hari raya Pembaptisan Tuhan. Dalam keluarga Katolik biasanya kalau kita masih kecil sudah di baptis, tetapi tidak bagi Yesus, Ia di baptis ketika berumur 30 tahun. Yesus meninggalkan Nazaret dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Setelah itu Ia mulai berkeliling mewartakan Kerajaan Allah di seluruh Tanah Suci. Karena Yesus sudah memulai tugasnya, maka pada hari ini masa Natal berakhir.
3. Masa Prapaska atau puasa
Masa Puasa mulai pada hari Rabu Abu dan berlangsung selama 40 hari (hari Minggu tidak terhitung). Dalam Perjanjian Lama, orang Israel mengembara di padang gurun selama 40 tahun setelah dibebaskan dari perbudakan Mesir. Selama 40 tahun itu mereka belajar mengenal Allah dan percaya. Dari Injil kita mengetahui bahwa Yesus juga berpuasa selama 40 hari, setelah dibaptis oleh Yohanes.
Hari pertama dalam masa Puasa adalah Rabu Abu. Pada hari ini kita menerima salib abu di dahi, untuk mengingatkan bahwa kita dari debu dan kembali kepada debu. Maka kita berniat akan hidup untuk hal yang penting. Kita mau bertobat dan melakukan matiraga atas segala dosa kita dengan pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian.
Masa Prapaska berakhir pada hari Minggu Palma, dan akan di mulai Trihari Suci. Minggu Palma adalah hari pertama dari Minggu Suci, yang akan berlangsung sampai Sabtu Sepi. Dinamakan Minggu Suci karena penderitaan dan wafat Yesus telah dibuka kembali bagi kita.
4. Tri Tunggal
Selama tiga hari kita memperingati penderitaan, wafat serta kebangkitan Kristus. Mulai dari Kamis Putih sampai Minggu Paska. Oleh penderitaan, wafat dan kebangkitan Kristus kita telah ditebus. Itulah peristiwa paling penting yang pernah terjadi. Maka dari itu Trihari Suci merupakan perayaan terbesar dalam tahun liturgi.
Pada hari Kamis Putih, Yesus telah mengadakan perjamuan malam terakhir bersama dengan para muridNya. Perjamuan terakhir itu merupakan pertama kalinya dilakukan Yesus bersama para murid. Peristiwa yang penting pada hari ini adalah pembasuhan kaki, Yesus yang menjelma menjadi manusia masih mau untuk melayani para muridNya dengan membasuh kaki. Apakah kita dapat berbuat seperti yang Yesus lakukan?
Pada hari Jumat Agung, kita mau mengenangkan penderitaan Yesus. Didera, dijatuhi hukuman mati dan disalibkan. Sekitar jam tiga Yesus wafat. Maka dari itu diadakan upacara penghormatan salib suci.
Pada hari Sabtu dalam Trihari Suci dinamakan Sabtu Suci/Sabtu Sepi, sebab pada hari itu Tubuh Yesus tinggal dalam makam. Kita berkabung. Tidak diadakan Misa. Kebangkitan Kristus baru mulai dirayakan pada malam harinya, dalam upacara Malam Paska. Upacara itu dimulai dengan tuguran. Kita berjaga sambil merenungkan nubuat-nubuat dari para nabi dan menantikan kebangkitan Tuhan.
5. Masa Paska
Masa Paska mulai pada hari Minggu Paska dan berakhir pada hari Pentakosta. Pentakosta berasal dari bahasa Yunani yang berarti �Hari ke-50�. Sebab perayaan kebangkitan Kristus dimulai pada hari Paska, tetapi diteruskan sampai hari yang ke 50 itu. Selama masa Paska imam memakai kasula putih, sebab putih adalah warna kegembiraan.
Kenaikan Tuhan ke surga kita rayakan pada hari ke 40 sesudah kebangkitanNya. Ia berjanji kepada para muridNya akan datang lagi yaitu pada akhir zaman untuk mengadili semua orang.
Hari Pentakosta menutup masa Paska, warna dari hari ini adalah merah. Merah melambangkan Roh Kudus (lidah api) dan cinta kasih. Banyak orang kudus rela mati bagi Dia. Misalnya Santo Petrus dan Paulus dan juga Santo Tarsisius. Merah juga melambangkan darah dan para martir.
6. Masa Biasa
Masa yang bukan Adven, Natal, Prapaska atau Paska dinamakan Masa Biasa. Lamanya 33 (atau 34) minggu. Warna liturgi adalah hijau.
Dalam Masa Biasa terdapat beberapa hari raya penting :
- Tritunggal Mahakudus adalah hari Minggu sesudah Pentakosta.
- Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah hari Kamis berikutnya, dirayakan hari raya Sakramen Mahakudus didirikan Kristus ketika Kamis Putih.
- Hari Raya Hati Kudus Yesus adalah hari Jumat setelah hari Kamisnya. Cinta kasih Kristus paling nampak di salib, ketika lambungNya ditikam dengan tombak, sehingga lambung yang terbuka memancarkan darah dan air.
- Hari Raya Kristus Raja adalah Minggu terakhir dalam tahun liturgi. Kita mengakui dan merayakan Kristus sebagai Raja semesta alam. Hari Minggu ini sekaligus menutup semua perayaan selama satu tahun.
Sumber : http://misdinarkramat.wordpress.com/
Masa Adven mulai pada hari Minggu keempat sebelum Natal. Natal selalu dirayakan pada tanggal 25 Desember. Selama masa Adven kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Kristus dengan sebaik-baiknya. Adven berasal dari kata Latin �Adventus�, yang berarti �kedatangan�. Pada masa ini imam memakai kasula berwarna ungu. Warna ungu berarti; prihatin, matiraga, tobat. Dalam masa Adven nyanyian �Kemuliaan� ditiadakan.
Nyanyian gembira itu berasal dari para malaikat yang bernyanyi di Betlehem, ketika Yesus lahir. Pada masa Adven kita tidak menyanyikannya dulu. Kita mau prihatin. Baru dalam Misa Malam Natal kita menyanyikan bersama para malaikat, sebagai tanda kegembiraan kita atas kelahiran Kristus.
2. Masa Natal
Masa Natal dimulai dari malam Natal sampai hari raya Pembaptisan Tuhan. Kita merayakan kelahiran Yesus di kandang Betlehem. Putera Allah menjelma untuk menjadi Penebus kita. Ia turun dari surga membuka pintu surga bagi kita, kita bersukaria karena Allah telah menebus kita. Maka pada hari Natal imam memakai kasula berwarna putih. Sebab putih adalah warna kegembiraan.
Pada hari Minggu setelah Natal kita merayakan Keluarga Kudus, yaitu Yesus, Maria dan Yusuf. Keluarga kudus merupakan teladan bagi keluarga-keluarga kita.
Pada tanggal 28 Desember kita merayakan Pesta Kanak-Kanak Suci, yaitu anak-anak kecil di Betlehem dibunuh atas perintah Raja Herodes. Dengan cara demikian Herodes mau membunuh Yesus yang baru lahir. Tetapi Yusuf yang telah diberi-tahu malaikat sudah lebih dahulu mengungsikan Yesus. Kanak-kanak Betlehem telah wafat bagi Kristus. Maka pada hari ini mereka dirayakan sebagai orang kudus.
Tepat seminggu setelah hari Natal (1 Januari) kita merayakan Santa Maria, Bunda Allah. Kelahiran seorang anak merupakan hari raya bagi ibunya. Apalagi kalau yang lahir Yesus, Putera Allah sendiri yang telah menjelma. Maka Bunda Yesus kita rayakan sebagai Bunda Allah. Tanggal 1 Januari juga dirayakan sebagai Hari Perdamaian Dunia.
Tanggal 6 Januari atau sekitar tanggal itu dirayakan Penampakan Tuhan (kadang masih �Tiga Raja�). Kita memperingati kedatangan sarjana-sarjana dari Timur untuk menyembah Kanak-Kanak Yesus. Hari itu dinamakan �Penampakan Tuhan� sebab bintang menunjukkan kepada mereka tempat Yesus berada, Yesus sebagai Raja baru yang mereka cari. Yesus telah datang sebagai Raja semua orang.
Masa Natal berakhir pada hari Minggu setelah 6 Januari, yaitu hari raya Pembaptisan Tuhan. Dalam keluarga Katolik biasanya kalau kita masih kecil sudah di baptis, tetapi tidak bagi Yesus, Ia di baptis ketika berumur 30 tahun. Yesus meninggalkan Nazaret dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Setelah itu Ia mulai berkeliling mewartakan Kerajaan Allah di seluruh Tanah Suci. Karena Yesus sudah memulai tugasnya, maka pada hari ini masa Natal berakhir.
3. Masa Prapaska atau puasa
Masa Puasa mulai pada hari Rabu Abu dan berlangsung selama 40 hari (hari Minggu tidak terhitung). Dalam Perjanjian Lama, orang Israel mengembara di padang gurun selama 40 tahun setelah dibebaskan dari perbudakan Mesir. Selama 40 tahun itu mereka belajar mengenal Allah dan percaya. Dari Injil kita mengetahui bahwa Yesus juga berpuasa selama 40 hari, setelah dibaptis oleh Yohanes.
Hari pertama dalam masa Puasa adalah Rabu Abu. Pada hari ini kita menerima salib abu di dahi, untuk mengingatkan bahwa kita dari debu dan kembali kepada debu. Maka kita berniat akan hidup untuk hal yang penting. Kita mau bertobat dan melakukan matiraga atas segala dosa kita dengan pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian.
Masa Prapaska berakhir pada hari Minggu Palma, dan akan di mulai Trihari Suci. Minggu Palma adalah hari pertama dari Minggu Suci, yang akan berlangsung sampai Sabtu Sepi. Dinamakan Minggu Suci karena penderitaan dan wafat Yesus telah dibuka kembali bagi kita.
4. Tri Tunggal
Selama tiga hari kita memperingati penderitaan, wafat serta kebangkitan Kristus. Mulai dari Kamis Putih sampai Minggu Paska. Oleh penderitaan, wafat dan kebangkitan Kristus kita telah ditebus. Itulah peristiwa paling penting yang pernah terjadi. Maka dari itu Trihari Suci merupakan perayaan terbesar dalam tahun liturgi.
Pada hari Kamis Putih, Yesus telah mengadakan perjamuan malam terakhir bersama dengan para muridNya. Perjamuan terakhir itu merupakan pertama kalinya dilakukan Yesus bersama para murid. Peristiwa yang penting pada hari ini adalah pembasuhan kaki, Yesus yang menjelma menjadi manusia masih mau untuk melayani para muridNya dengan membasuh kaki. Apakah kita dapat berbuat seperti yang Yesus lakukan?
Pada hari Jumat Agung, kita mau mengenangkan penderitaan Yesus. Didera, dijatuhi hukuman mati dan disalibkan. Sekitar jam tiga Yesus wafat. Maka dari itu diadakan upacara penghormatan salib suci.
Pada hari Sabtu dalam Trihari Suci dinamakan Sabtu Suci/Sabtu Sepi, sebab pada hari itu Tubuh Yesus tinggal dalam makam. Kita berkabung. Tidak diadakan Misa. Kebangkitan Kristus baru mulai dirayakan pada malam harinya, dalam upacara Malam Paska. Upacara itu dimulai dengan tuguran. Kita berjaga sambil merenungkan nubuat-nubuat dari para nabi dan menantikan kebangkitan Tuhan.
5. Masa Paska
Masa Paska mulai pada hari Minggu Paska dan berakhir pada hari Pentakosta. Pentakosta berasal dari bahasa Yunani yang berarti �Hari ke-50�. Sebab perayaan kebangkitan Kristus dimulai pada hari Paska, tetapi diteruskan sampai hari yang ke 50 itu. Selama masa Paska imam memakai kasula putih, sebab putih adalah warna kegembiraan.
Kenaikan Tuhan ke surga kita rayakan pada hari ke 40 sesudah kebangkitanNya. Ia berjanji kepada para muridNya akan datang lagi yaitu pada akhir zaman untuk mengadili semua orang.
Hari Pentakosta menutup masa Paska, warna dari hari ini adalah merah. Merah melambangkan Roh Kudus (lidah api) dan cinta kasih. Banyak orang kudus rela mati bagi Dia. Misalnya Santo Petrus dan Paulus dan juga Santo Tarsisius. Merah juga melambangkan darah dan para martir.
6. Masa Biasa
Masa yang bukan Adven, Natal, Prapaska atau Paska dinamakan Masa Biasa. Lamanya 33 (atau 34) minggu. Warna liturgi adalah hijau.
Dalam Masa Biasa terdapat beberapa hari raya penting :
- Tritunggal Mahakudus adalah hari Minggu sesudah Pentakosta.
- Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah hari Kamis berikutnya, dirayakan hari raya Sakramen Mahakudus didirikan Kristus ketika Kamis Putih.
- Hari Raya Hati Kudus Yesus adalah hari Jumat setelah hari Kamisnya. Cinta kasih Kristus paling nampak di salib, ketika lambungNya ditikam dengan tombak, sehingga lambung yang terbuka memancarkan darah dan air.
- Hari Raya Kristus Raja adalah Minggu terakhir dalam tahun liturgi. Kita mengakui dan merayakan Kristus sebagai Raja semesta alam. Hari Minggu ini sekaligus menutup semua perayaan selama satu tahun.
Sumber : http://misdinarkramat.wordpress.com/
Ibadat Mitoni Secara Katolik
(Calon ibu yang didampingi calon ayah beserta keluarga siap menyambut diakon memasuki ruangan)
L : Saudara saudari terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, selamat datang di kediaman Bpk. Basilius Satrio Megantoro. Pada hari yang berbahagia ini kita berkumpul untuk melaksanakan ibadat selamatan 7 bulan kandungan saudari Catarina Titi Partisani, mendoakan sang ibu agar selamat saat melahirkan. Maka marilah kita berdiri untuk menyambut perayaan ibadat ini.
Lagu pembukaan
Bahasa CintaMu
Andaikan aku lakukan yang luhur mulia
Jika tanpa kasih cinta hampa tak berguna
Reff :
Ajarilah kami bahasa cintaMu
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa cintaMu
Agar kami dekat padaMu
Cinta itu lemah lembut, sabar sederhana
Cinta itu murah hati, rela menderita
Pembukaan
(umat berdiri)
P : Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus , cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Saudara saudari sekalian hadir disini hendak menyertakan diri pada kebesaran dan keagungan cinta Tuhan, serta ikut bergembira bersama saudari Alexadria yang mengalami anugrah Tuhan atas janin yang dikandungnya. Marilah kita bersama sama dengan penuh hikmat menghadap Allah, sumber segala cinta kasih untuk memohon berkat-Nya untuk sang ibu serta bagi kita semua. Marilah kita awali perayaan ibadat ini dengan mengakui segala dosa dan kekurangan kita dihadapan Allah dan sesama.
Tobat
(merenung)
P : Saya mengaku...
P+ U : Kepada Allah Yang Maha Kuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada sudara sekalian, supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita. Amin
P : Tuhan kasihanilah kami
U : Tuhan kasihanilah kami
P : Kristus kasihanilah kami
U : Kristus kasihanilah kami
P : Tuhan kasihanilah kami
U : Tuhan kasihanilah kami
P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
Bacaan pertama
L : Pembacaan dari kitab Kejadian, bab 21:1-7 (Ishak lahir)
Tuhan memperhatikan Sara seperti yang difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. 2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. 3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. 4 kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. 5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak , anaknya, lahir baginya. 6 Berkatalah Sara: �Allah telah membuat aku tertawa; setiap orangyang mendengarnya akan tertawa karena aku.� 7 Lagi katanya: �Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya.�
L : Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Lagu antar bacaan
Ku Siapkan hatiku Tuhan
Ku siapkan hatiku Tuhan
tuk dengar firman Mu saat ini
ku sujud menyembah Mu Tuhan
masuk hadirat Mu saat ini
curahkan urapan Mu Tuhan bagi jemaat Mu saat ini
Ku siapkan hatiku Tuhan tuk dengar firman Mu
Firman Mu Tuhan tiada berubah
dahulu sekarang selama-lamanya tiada berubah
Firman Mu Tuhan penolong hidupku
Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar firman Mu
Bacaan Injil
(umat berdiri)
P : Tuhan sertamu
U : Dan bersama rohmu
P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Lukas (1:39-45)
U : Dimuliakanlah Tuhan
39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. 40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, 42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. 43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
P : Demikianlah Injil Tuhan
U : Terpujilah Kristus
Homili
(umat duduk)
Doa Rosario
P : Saudara saudari sekalian marilah kita berdoa Rosario
P : � Dalam nama Bapa, Putra dan Roh kudus. Amin
Syahadat
Aku percaya akan Allah, Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus putranya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari roh kudus dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara dalam pemerintahan ponsius Pilatus disalibkan wafat dan dimakamkan, yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang naik ke surga duduk disebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa, dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati, aku percaya akan roh kudus gereja katolik yang kudus dan persekutuan para kudus pengampunan dosa kebangkitan badan kehidupan kekal. Amin.
Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad, Amin.
Terpujilah
Terpujilah nama Yesus, Bunda Maria dan santo Yosef
Untuk selama-lamanya.
Bapa Kami
Bapa Kami yang ada di surga dimuliakanlah namaMu
datanglah kerajaanMu jadilah kehendakMu di atas bumi seperti didalam surga berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukkan kami kedalam percobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Terpujilah�
Kemuliaan�
Salam, Putri Allah Bapa
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertaMu terpujilah Engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhMu, Yesus, santa maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati, Amin.
Salam, Bunda Allah Putra
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertaMu terpujilah Engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhMu, Yesus, santa maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati, Amin.
Salam, mempelai Allah Roh Kudus
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertaMu terpujilah Engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhMu, Yesus, santa maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati, Amin.
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami Selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarlah jiwa-jiwa kedalam surga terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahimanMu.
Peristiwa gembira pertama
L : Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel (Lukas 1:28b, 30b-31)
L : "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.�
Doa umat yang pertama
L : Allah Bapa yang ada di surga, berkatilah para pemimpin gereja kami, paus dan para imam, semoga mereka terus dapat melayaniMu dalam perayaan-perayaan ekaristi, memimpin Gereja, serta mewartakan kabar baikMu, kami mohon�
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Peristiwa Gembira yang kedua
L : Maria mengunjungi Elisabeth (Lukas 1:42-45)
L : "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Doa umat yang kedua
L : Ya Bapa, berkatilah Kardinal kami, Julius Darmaatmaja,SJ, beserta Uskup koajutor kami Ign. Suharyo, Pr, semoga mereka dapat menggembalakan umat Katholik di Indonesia, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Peristiwa Gembira yang ketiga
L : Yesus dilahirkan di Betlehem (Lukas 2:7)
L : Ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Doa umat yang ketiga
L : Ya Bapa, berkatilah bangsa dan Negara kami, semoga Negara ini menjadi Negara yang maju dan makmur serta lindungilah bangsa kami dari bahaya-bahaya yang dapat memecahkan kami, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Lagu
Ratu Rosari
Ratu Rosari, Ratu terkudus
Bunda melahirkan Tuhanku Yesus
Dimuka takhtamu anakmu berseru
Doakan kami Maria, Doakan kami Maria.
Peristiwa Gembira yang keempat
L : Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:34-35)
L : Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.
Doa umat yang keempat
L : Ya Bapa berkatilah Gereja dan umat-umatMu, berkatilah agar kami selalu bersatu denganMu serta terdapat katakumen dalam diri kami, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Peristiwa Gembira yang kelima
L : Yesus diketemukan dalam bait Allah (Lukas 2:49-50)
L : "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
Doa umat yang kelima
L : Ya Bapa, berkatilah para ibu yang sedang mempersiapkan dirinya untuk persalinan, semoga ibu dan anak yang ada dalam kandungannya selamat pada saat ia dilahirkan, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
P : Demi nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin
( doa rosario selesai )
P : Atas petunjuk penyelamat kita dan menurut ajaran Illahi maka beranilah kita berdoa
P+ U : Bapa Kami yang ada di surga dimuliakanlah namaMu datanglah kerajaanMu jadilah kehendakMu di atas bumi seperti didalam surga berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukkan kami kedalam percobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Penutup
P : Marilah berdoa...
P : Allah Bapa Yang Maharahim, sungguh besar anugerahMu kepada kami, terutama calon ibu yang akan melahirkan, kami mohon sertailah ia saat melahirkan nanti, semoga anak yang dalam kandungannya tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab akan imannya kepadaMu, demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, Amin.
P : Tuhan sertamu.
U : Dan bersama RohMu.
P : Semoga saudara sekalian dibimbing dan diberkati oleh Allah Bapa Yang Mahakuasa, dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin.
P : Ibadat sabda tujuh bulanan telah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Pergilah anda diutus
U : Amin.
Lagu Penutup
Nderek Dewi Maria
Nderek Dewi Maria temtu gengkang manah
M�boten yen kuwatosa ibu njangkung tansah
Kanjeng ratu ing swarga, amba sumarah samya
Sang Dewi, Sang Dewi, mangestonono
Upacara pemberkatan
( Calon ibu sudah mandi dengan 7 air sumber disertai bunga mawar, melati, dan kenanga, lalu mengganti baju sebanyak tujuh kali)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Sudah
(calon ibu tetap memakai baju yang terakhir lalu menjual rujak dan dawet bersama sang suami dan umat membeli rujak tersebut dengan uang koin palsu)
L : Saudara saudari terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, selamat datang di kediaman Bpk. Basilius Satrio Megantoro. Pada hari yang berbahagia ini kita berkumpul untuk melaksanakan ibadat selamatan 7 bulan kandungan saudari Catarina Titi Partisani, mendoakan sang ibu agar selamat saat melahirkan. Maka marilah kita berdiri untuk menyambut perayaan ibadat ini.
Lagu pembukaan
Bahasa CintaMu
Andaikan aku lakukan yang luhur mulia
Jika tanpa kasih cinta hampa tak berguna
Reff :
Ajarilah kami bahasa cintaMu
Agar kami dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa cintaMu
Agar kami dekat padaMu
Cinta itu lemah lembut, sabar sederhana
Cinta itu murah hati, rela menderita
Pembukaan
(umat berdiri)
P : Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus , cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Saudara saudari sekalian hadir disini hendak menyertakan diri pada kebesaran dan keagungan cinta Tuhan, serta ikut bergembira bersama saudari Alexadria yang mengalami anugrah Tuhan atas janin yang dikandungnya. Marilah kita bersama sama dengan penuh hikmat menghadap Allah, sumber segala cinta kasih untuk memohon berkat-Nya untuk sang ibu serta bagi kita semua. Marilah kita awali perayaan ibadat ini dengan mengakui segala dosa dan kekurangan kita dihadapan Allah dan sesama.
Tobat
(merenung)
P : Saya mengaku...
P+ U : Kepada Allah Yang Maha Kuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada sudara sekalian, supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita. Amin
P : Tuhan kasihanilah kami
U : Tuhan kasihanilah kami
P : Kristus kasihanilah kami
U : Kristus kasihanilah kami
P : Tuhan kasihanilah kami
U : Tuhan kasihanilah kami
P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
Bacaan pertama
L : Pembacaan dari kitab Kejadian, bab 21:1-7 (Ishak lahir)
Tuhan memperhatikan Sara seperti yang difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. 2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. 3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. 4 kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. 5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak , anaknya, lahir baginya. 6 Berkatalah Sara: �Allah telah membuat aku tertawa; setiap orangyang mendengarnya akan tertawa karena aku.� 7 Lagi katanya: �Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya.�
L : Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Lagu antar bacaan
Ku Siapkan hatiku Tuhan
Ku siapkan hatiku Tuhan
tuk dengar firman Mu saat ini
ku sujud menyembah Mu Tuhan
masuk hadirat Mu saat ini
curahkan urapan Mu Tuhan bagi jemaat Mu saat ini
Ku siapkan hatiku Tuhan tuk dengar firman Mu
Firman Mu Tuhan tiada berubah
dahulu sekarang selama-lamanya tiada berubah
Firman Mu Tuhan penolong hidupku
Kusiapkan hatiku Tuhan tuk dengar firman Mu
Bacaan Injil
(umat berdiri)
P : Tuhan sertamu
U : Dan bersama rohmu
P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Lukas (1:39-45)
U : Dimuliakanlah Tuhan
39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. 40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, 42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. 43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
P : Demikianlah Injil Tuhan
U : Terpujilah Kristus
Homili
(umat duduk)
Doa Rosario
P : Saudara saudari sekalian marilah kita berdoa Rosario
P : � Dalam nama Bapa, Putra dan Roh kudus. Amin
Syahadat
Aku percaya akan Allah, Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus putranya yang tunggal Tuhan kita, yang dikandung dari roh kudus dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara dalam pemerintahan ponsius Pilatus disalibkan wafat dan dimakamkan, yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang naik ke surga duduk disebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa, dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati, aku percaya akan roh kudus gereja katolik yang kudus dan persekutuan para kudus pengampunan dosa kebangkitan badan kehidupan kekal. Amin.
Kemulian
Kemuliaan kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad, Amin.
Terpujilah
Terpujilah nama Yesus, Bunda Maria dan santo Yosef
Untuk selama-lamanya.
Bapa Kami
Bapa Kami yang ada di surga dimuliakanlah namaMu
datanglah kerajaanMu jadilah kehendakMu di atas bumi seperti didalam surga berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukkan kami kedalam percobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Terpujilah�
Kemuliaan�
Salam, Putri Allah Bapa
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertaMu terpujilah Engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhMu, Yesus, santa maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati, Amin.
Salam, Bunda Allah Putra
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertaMu terpujilah Engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhMu, Yesus, santa maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati, Amin.
Salam, mempelai Allah Roh Kudus
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertaMu terpujilah Engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhMu, Yesus, santa maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati, Amin.
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami Selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarlah jiwa-jiwa kedalam surga terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahimanMu.
Peristiwa gembira pertama
L : Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel (Lukas 1:28b, 30b-31)
L : "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.�
Doa umat yang pertama
L : Allah Bapa yang ada di surga, berkatilah para pemimpin gereja kami, paus dan para imam, semoga mereka terus dapat melayaniMu dalam perayaan-perayaan ekaristi, memimpin Gereja, serta mewartakan kabar baikMu, kami mohon�
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Peristiwa Gembira yang kedua
L : Maria mengunjungi Elisabeth (Lukas 1:42-45)
L : "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Doa umat yang kedua
L : Ya Bapa, berkatilah Kardinal kami, Julius Darmaatmaja,SJ, beserta Uskup koajutor kami Ign. Suharyo, Pr, semoga mereka dapat menggembalakan umat Katholik di Indonesia, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Peristiwa Gembira yang ketiga
L : Yesus dilahirkan di Betlehem (Lukas 2:7)
L : Ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Doa umat yang ketiga
L : Ya Bapa, berkatilah bangsa dan Negara kami, semoga Negara ini menjadi Negara yang maju dan makmur serta lindungilah bangsa kami dari bahaya-bahaya yang dapat memecahkan kami, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Lagu
Ratu Rosari
Ratu Rosari, Ratu terkudus
Bunda melahirkan Tuhanku Yesus
Dimuka takhtamu anakmu berseru
Doakan kami Maria, Doakan kami Maria.
Peristiwa Gembira yang keempat
L : Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:34-35)
L : Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.
Doa umat yang keempat
L : Ya Bapa berkatilah Gereja dan umat-umatMu, berkatilah agar kami selalu bersatu denganMu serta terdapat katakumen dalam diri kami, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
Peristiwa Gembira yang kelima
L : Yesus diketemukan dalam bait Allah (Lukas 2:49-50)
L : "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
Doa umat yang kelima
L : Ya Bapa, berkatilah para ibu yang sedang mempersiapkan dirinya untuk persalinan, semoga ibu dan anak yang ada dalam kandungannya selamat pada saat ia dilahirkan, kami mohon..
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Bapa Kami�
Salam Maria�(10x)
Kemuliaan�
Terpujilah�
Ya Yesus yang baik...
P : Demi nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin
( doa rosario selesai )
P : Atas petunjuk penyelamat kita dan menurut ajaran Illahi maka beranilah kita berdoa
P+ U : Bapa Kami yang ada di surga dimuliakanlah namaMu datanglah kerajaanMu jadilah kehendakMu di atas bumi seperti didalam surga berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukkan kami kedalam percobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
Penutup
P : Marilah berdoa...
P : Allah Bapa Yang Maharahim, sungguh besar anugerahMu kepada kami, terutama calon ibu yang akan melahirkan, kami mohon sertailah ia saat melahirkan nanti, semoga anak yang dalam kandungannya tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab akan imannya kepadaMu, demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, Amin.
P : Tuhan sertamu.
U : Dan bersama RohMu.
P : Semoga saudara sekalian dibimbing dan diberkati oleh Allah Bapa Yang Mahakuasa, dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin.
P : Ibadat sabda tujuh bulanan telah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Pergilah anda diutus
U : Amin.
Lagu Penutup
Nderek Dewi Maria
Nderek Dewi Maria temtu gengkang manah
M�boten yen kuwatosa ibu njangkung tansah
Kanjeng ratu ing swarga, amba sumarah samya
Sang Dewi, Sang Dewi, mangestonono
Upacara pemberkatan
( Calon ibu sudah mandi dengan 7 air sumber disertai bunga mawar, melati, dan kenanga, lalu mengganti baju sebanyak tujuh kali)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Belum
(calon ibu mangganti baju yang lain)
P : ibu-ibu dan bapak-bapak apakah sudah pantas?
U : Sudah
(calon ibu tetap memakai baju yang terakhir lalu menjual rujak dan dawet bersama sang suami dan umat membeli rujak tersebut dengan uang koin palsu)
Ibadat Syukur Kehamilan 7 Bulan (Mitoni)
Ibadat Syukur Kehamilan 7 Bulan (Mitoni)
Keluarga Basilius Satrio Megantoro dan Catarina Titi Partisani
Depok, 28 Nopember 2011
Keluarga Basilius Satrio Megantoro dan Catarina Titi Partisani
Depok, 28 Nopember 2011
PEMBUKAAN
1. Lagu Pembukaan
PS 659 atau lagu lain
2. Tanda Salib dan Salam
� Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
P : Puji syukur kepada Allah! Semoga rahmatNya melimpah ke atas keluarga ini, dan atas kita semua yang berkumpul demi nama Tuhan.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
3. Tema
Malam ini kita berkumpul untuk bersatu dalam Ibadat MITONI. Dalam masyarakat kita, Mitoni diartikan sebagai ucapan syukur atas usia kehamilan pertama yang memasuki usia ke tujuh bulan. Malam ini, Keluarga Bp/Ibu Basilius Satrio Megantoro dan Catarina Titi Partisani mengajak kita untuk berdoa bersama mensyukuri buah cinta yang dikaruniakan Tuhan dan mendoakan Ibu Catarina Titi Partisani agar selamat sampai melahirkan, dan supaya bayi dalam kandungannya sehat walafiat. Sekarang, pahala cinta kasih yang dibina keluarga ini dari hari ke hari telah diwujudkan Allah dalam diri seorang bayi yang akan semakin memadukan cinta kasih orang tuanya.
Marilah kita hening sejenak, mengarahkan hati ke hadapan Tuhan, supaya kita dapat melaksanakan ibadat ini dengan sepenuh hati.
4. Seruan Tobat
(hening sejenak)
P : Saya mengaku...
P+U : Kepada Allah Yang Maha Kuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada sudara sekalian, supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita. Amin
P : Tuhan Yesus Kristus
Kehadiran � Mu ditengah keluarga menampakkan Allah beserta kami dan Berkat rahmat melimpah
P : Tuhan kasihanilah kami
U : Tuhan kasihanilah kami
P : Tuhan Yesus Kristus
Kehadiran � Mu ditengah keluarga menampakkan Cinta Kasih, hiburan, dan tanggung jawab tiap-tiap anggota
P : Kristus kasihanilah kami
U : Kristus kasihanilah kami
P : Tuhan Yesus Kristus
Kehadiran � Mu ditengah keluarga menampakkan kedamaian dan kebahagiaan
P : Tuhan kasihanilah kami
U : Tuhan kasihanilah kami
5. Doa Pembukaan
P : Marilah kita berdoa. � Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau berkenan mengikutsertakan Basilius Satrio Megantoro dan Catarina Titi Partisani dalam karya penciptaanMu. Makhluk baru sudah Kauciptakan dengan perantaraan mereka berdua. Maka kami mohon, dampingilah selalu suami istri ini, supaya dapat menjaga dan merawat ciptaanMu yang suci ini dengan baik, sampai kelak lahir dengan selamat, dan memberikan kegembiraan besar bagi kami semua. Demi Yesus Kristus PutraMu, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kani dan sepanjang masa.
U : Amin
IBADAT SABDA
6. Bacaan Pertama
L : Pembacaan dari kitab Kejadian, bab 21:1-7
Tuhan memperhatikan Sara seperti yang difirmankan-Nya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. Berkatalah Sara: �Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku.� Lagi katanya: �Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya.�
L : Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
7. Lagu Pengantar Bacaan
PS 369 atau lagu lain
8. Bacaan Injil
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Inilah Injil Tuhan kita Yesus Kristus menurut Santo Lukas (1:39-45)
U : Dimuliakanlah Tuhan
P : Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
P : Demikianlah Injil Tuhan
U : Terpujilah Kristus
9. Renungan
10. Syahadat / Pengakuan Iman Rasuli
P : Saudara sekalian, kita percaya bahwa kandungan Saudara kita Catarina Titi Partisani ini adalah anugrah Allah sebagai balasan atas cinta kasih mereka. Semoga keyakinan ini membawa kita kepada sikap takwa sejati kepada Allah. Dan marilah sekarang kita saling meneguhkan iman dan mendoakan bersama-sama Syahadat Para Rasul.
U : Aku percaya ....
DOA
11. Doa Mohon Karunia Roh Kudus
P : Pertolongan kita pada nama Tuhan,
U : Yang menjadikan langit dan bumi.
P : Berharaplah hanya kepada Tuhan
U : Dengan penuh iman dan bakti
P : Marlah kita berdoa
Allah yang maha kuasa dan maha murah, Engkau telah menunjukkan kasih sayangMu kepada kami. Engkau mengangkat kami menjadi anak-anakMu berkat Roh PuteraMu, yakni Roh Kudus yang Kauutus tinggal di dalam hati kami. Karena Ia ada di dalam hati kami maka kami boleh memanggil Engkau �Bapa�. Dengan penuh iman kami menyerahkan diri seutuhnya kepadaMu. Saudara kami Basilius Satrio Megantoro dan Catarina Titi Partisani ini pun menyerahkan seluruh hidup mereka kepada penyelenggaraanMu. Maka dari itu, sudilah menguatkan hati mereka, supaya sanggup menghadapi liku-liku hidup berkeluarga dengan tabah. Lebih-lebih pada saat ini, di kala mereka menantikan kedatangan anak yang pertama, sudilah Engkau selalu mendampingi mereka dengan rahmatMu, demi Kristus Yesus, Tuhan kami.
U : Amin
P : Ya Bapa, Santo Yohanes Pembaptis Kaupenuhi Roh Kudus sejak ia dikandung ibunya. Kamipun mohon, sudilah pula mencurahkan RohMu ke atas anak yang dikandung Saudara kami ini.
Datanglah, ya Roh Kebijaksanaan. Ajarlah hati kami agar dapat memahami, mencintai, dan mengutamakan ulah kerohanian. Tolonglah kami membina sikap takwa kepadaMu, agar kelak pantas menikmati bahagia di surga selama-lamanya.
U : Amin
P : Datanglah, ya Roh Pengertian. Terangilah budi kami agar dapat mengerti dan menghayati amanatMu yang Kausampaikan lewat Gereja. Tolonglah kami mengamalkannya pula kepada sesama, agar di manapun juga Engkau dihormati dan dipuji, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
P : Datanglah, ya Roh Penasihat. Dampingilah tingkah laku kami setiap hari. Semoga hati kami selalu tertuju pada kebaikan. Bebaskanlah kami dari yang jahat, agar akhirnya selamat sampai ke pangkuan Bapa untuk berbahagia selamanya.
U : Amin
P : Datanglah, ya Roh Kekuatan. Teguhkanlah hati kami, supaya tetap tabah bila menghadapi pencobaan. Lindungilah kami terhadap maksud jahat dan serangan musuh. Jagalah jangan sampai kami binasa karena terpisah daripadaMu, sebab hanya Engkaulah harapan hidup kami kini dan sepanjang masa.
U : Amin
P : Datanglah, ya Roh Kesederhanaan. Tanamkanlah kesadaran dalam hati kami bahwa harta dunia ini akan musnah. Jauhkanlah kami dari nafsu memburu barang duniawi. Jangan Kau biarkan kami tenggelam dalam kemewahan, sampai melupakan Dikau, harta kami yang paling berharga di dunia kini dan di akhirat nanti.
U : Amin
P : Datanglah, ya Roh Kesalehan. Penuhilah hati kami dengan semangat hormat bakti kepada Allah. Tolonglah supaya selama hidup di dunia ini kami selalu patuh kepadaNya, sehingga kelak diperkenankan bersukaria dalam kebahagiaan abadi.
U : Amin
P : Datanglah, ya Roh Ketulusan. Jauhkanlah kami dari tingkah laku munafik atau penuh tipu daya. Semoga kami selalu bersikap jujur, karena menyadari bahwa Engkau selalu ada di samping kami. Dengan demikian kami akan jauh dari tingkah laku yang tidak berkenan di hatiMu.
U : Amin
P : Datanglah, Roh Kudus, penuhilah hati umatMu.
U : Dan nyalakanlah di dalamnya api cintaMu.
P : Tuhan kabulkanlah doaku.
U : Dan seruanku sampailah di hadapanMu.
P : Marilah kita berdoa - Ya Allah kami mohon dengan rendah hati, utuslah Roh Kudus memenuhi hati kami supaya seluruh hidup kami selalu dijiwai dan digerakkan olehNya. Demi Kristus Pengantara kami.
U : Amin.
P : Ibu Maria, Elisabet yang sedang mengandung bersuka cita karena Kaukunjungi. Bahkan bayi yang ada dalam rahimnya melonjak kegirangan karena kedatanganmu yang membawa serta Tuhan Yesus. Saudara kami inipun senang dan ingin sekali dikunjungi. Maka penuhilah kerinduan hati mereka. Mohonlah kepada PuteraMu supaya Ia mengutus Roh Kudus yang dalam rahim Saudara kami ini. Supaya kelak menjadi anak yang saleh, yang tahu menjunjung tinggi nama orang tua dan patut dibanggakan oleh gereja dan negara.
U : Amin
12. Doa Mohon Berkat bagi Ibu yang Hamil
P : Saudara sekalian, kita akan mohon berkat bagi Saudara kita yang hamil ini. Pertama-tama kita akan mendoakan Mazmur 128. Sesudah setiap bait, kami mohon mengulangi refrein: Suami istri yang takwa akan diberkati.
P : Berbahagialah orang yang takwa, yang hidup sesuai bimbingan Tuhan. Engkau akan menikmati hasil jerih payahmu, hidupmu akan bahagia dan sejahtera.
U : Suami istri yang takwa akan diberkati.
P : Istrimu subur di dalam rumahmu, bagaikan pokok anggur. Anak-anakmu mengelilingi mejamu bagaikan tunas zaitun.
U : Suami istri yang takwa akan diberkati.
P : Semoga Tuhan memberkati engkau dari surga. Semoga engkau menikmati kemakmuran seumur hidup dan melihat anak cucumu turun temurun.
U : Suami istri yang takwa akan diberkati.
P : Ya Allah yang maha rahim, pencipta dan pelindung kami. Berkat daya ciptaMu, wanita menjadi sumber hidup baru. Pandanglah saudara kami yang sedang mengandung ini dan limpahkanlah berkatMu ke atasnya. Semoga ia tabah dan sabar. Semoga, kalau tiba saatnya nanti ia dapat bergembira karena melahirkan anak yang sehat, yang menjadi kebanggaan orang tua, dan sesudah dewasa pun tahu berbakti kepadaMu, Allah yang maha kuasa, Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.
13. Doa Bapa Kami
P : Marilah kita memuliakan namaNya dengan doa yang diajarkan Yesus, Sang Putera.
U : Bapa Kami yang di surga .....
P : Ya Bapa, dimuliakanlah namaMu karena karya agung yang telah Kau wujudkan di tengah keluarga saudara kami ini. Bantulah kami semua supaya selalu berusaha menjadikan keluarga kami masing-masing suatu pujian bagi namaMu. Sambil menantikan penyelamat kami Yesus Kristus.
U : Sebab Engkaulah raja yang berkuasa untuk selama-lamanya. Amin.
14. Doa Penutup
P : Ya Bapa yang maha baik, kami bersyukur kepadaMu atas sabda dan kurnia yang telah Kaunyatakan dalam kebaktian ini. Khususnya kepada Saudara Basilius Satrio Megantoro, Catarina Titi Partisani dan kandungannya. Tabahkanlah hati mereka selama menghadapi persalinan. Semoga semua berjalan lancar tanpa hambatan apapun karena Engkau selalu mendampingi mereka. Amin.
PENUTUP
15. Berkat Pengutusan
P : Saudara sekalian, ibadah kita sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah kita mengarahkan hati kepada Allah dan mohon berkatNya.
Sudilah menguatkan, mendampingi dan memberkati saudara kami ini dan kami semua yang hadir di sini, ya Allah yang maha kuasa, Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
16. Lagu Penutup
PS 542 atau lagu lain
Friday, May 25, 2012
Sejarah Perkembangan Doa Rosario
I. PENGANTAR
Bulan Oktober adalah bulan yang penuh gairah dalam hidup menggereja. Antusiasme umat berdoa Rosario secara bergiliran dari rumah ke rumah di setiap wilayah atau lingkungan selalu dipadati umat. Devosi yang sehat ini rupanya telah mengakar kuat pada umat. Tak diragukan lagi bahwa ungkapan devosi kepada Bunda Maria yang paling populer dan dicintai dalam Gereja adalah Doa Rosario. Dari generasi ke generasi, Doa Rosario juga telah menjadi ungkapan devosi (hampir) semua paus dan tokoh-tokoh suci Gereja, antara lain: St. Thomas Aquinas, St. Alfonsus Liguori, St. Louis Maria de Monfort, Ibu Teresa Calcuta, dan masih banyak lagi. Namun, tentunya semarak devosi ini perlu mendapatkan penjernihan yang sepatutnya, agar umat tidak terjebak ke dalam spiritualitas yang kerdil, emosional dan dangkal.
Untuk itu, tulisan ini hendak menyajikan tentang Sejarah Doa Rosario. Sebagai pengantar, kami mencoba menulis ulang apa yang pernah dimuat di majalah ini tentang sejarah dari Rosario dari sisi yang sedikit berbeda. Kisah Lepanto yang melegenda kami sajikan, bukan pertama-tama untuk mengusik luka lama dalam hubungan dengan saudara-saudara Muslim, melainkan melihat kenyataan sejarah itu sebagai penekanan akan pertolongan Bunda Maria bagi kita (Maria Auxilium Christianorum). Dan tentunya hal ini sangat mengena bagi sebagian umat yang sangat mengharap pertolongan Sang Bunda, terutama di bulan Rosario ini.Semoga tulisan ini semakin membawa kita semakin mencintai Yesus melalui Maria.
II. SEKILAS SEJARAH PERKEMBANGAN 'DOA ROSARIO'
1. TERBENTUKNYA DOA ROSARIO
Penggunaan �manik-manik� untuk mendaras doa yang diulang-ulang sebagai media meditasi telah dikenal bahkan sebelum masa kekristenan. Di dalam Gereja sendiri hal yang demikian telah dikenal sejak masa-masa awal Gereja. Cara berdoa dengan menggunakan untaian biji-bijian atau simpul-simpul pada tali digunakan untuk membantu orang yang kurang terpelajar di dalam menghitung jumlah Doa Bapa Kami atau Salam Maria yang didaraskan sebagai pengganti 150 Mazmur. Sehingga untaian manik-manik ini kemudian dikenal dengan sebutan �Paternoster,� atau juga dikenal sebagai �brevir (doa mazmur) orang-orang sederhana�.
Doa ini berkembang selama beberapa abad. Perkembangan yang cukup pesat terjadi di sekitar abad 12-15. Hingga akhirnya doa 50 kali Salam Maria (atau lebih) didaraskan dan dihubungkan dengan ayat-ayat Mazmur atau ayat-ayat lain untuk mengenangkan �sukacita Maria� dalam hidup Yesus dan Maria.
Menurut tradisi, St. Dominikus Guzman, pendiri tarekat Dominikan (wafat tahun1221) adalah yang mempopulerkan doa ini dan merangkaikan 50 ayat mengenai hidup Yesus dan Maria dengan 50 kali doa Salam Maria. Karenanya bentuk doa ini dikenal sebagai rosarium (�kebun mawar�), yang arti umumnya berarti �bunga rampai� (suatu kumpulan bahan yang serupa). Doa Salam Maria yang diulang-ulang itu adalah bagaikan bunga mawar yang dirangkaikan kepada Bunda Maria. Pada masa ini pula nuansa biblis doa Rosario semakin berkembang dengan ditambahkannya rangkaian peristiwa �dukacita Maria� dan �sukacita surgawi�, sehingga jumlah doaSalam Maria menjadi 150 kali.
Dikisahkan, bahwa St. Diminikus yang tergerak oleh penampakan Bunda Maria, mewartakan penggunaan Rosario untuk mempertobatkan bidaah Albigenisme (kata Albigensis berasal dari nama kota 'Albi' di Perancis Selatan). Bidaah ini percaya bahwa semua yang jasmaniah adalah jahat dan yang rohaniah adalah baik. Karenanya, inkarnasi Allah Putera tidaklah masuk akal. (Bidaah ini sangat mungkin terengaruh oleh aliran Platonisme, yang mengajarkan bahwa: jiwa terbelenggu dalam tubuh yang jahat). Dan tindakan religius mereka yang paling �luhur� disebut �endura�, bunuh diri untuk membebaskan jiwa dari raga. Mereka juga menentang otoritas manapun yang mewakili suatu kerajaan dunia ini, sebab itu mereka membantai para pejabat kerajaan dan para pejabat Gereja.
Perkembangan selanjutnya, di awal abad ke-15, Henry Kalkar (1408), seorang biarawan Carthusian, mengelompokkan ke-150 kali doa Salam Maria ke dalam beberapa kelompok yang berisi 10 kali doa Salam Maria dengan diawali dengan doa Bapa Kami. Dan hingga pada abad ke-16, struktur lima kelompok misteri dalam doa Rosario telah didasarkan pada tiga rangkaian peristiwa biblis yang sangat erat berkait dengan Bunda Maria dan Yesus, yaitu: Peristiwa Gembira, Peristiwa Sedih dan Peristiwa Mulia.
Dan setelah penampakan Bunda Maria di Fatima (1917), doa yang diajarkan Bunda Maria kepada anak-anak ditambahkan pada akhir setiap misteri, �Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Hantarlah jiwa-jiwa ke surga, teristimewa jiwa-jiwa yang amat membutuhkan kerahiman-Mu.�
Dewasa ini, doa Rosario dijunjung tinggi dan dianjurkan sebagai suatu sarana yang efektif bagi pertumbuhan rohani. Banyak orang kudus mendorong pendarasan doa Rosario, termasuk St. Petrus Kanisius, St. Filipus Neri dan St. Louis de Montfort. Paus Leo XIII, yang kerap disebut �Paus Rosario�, menegaskan bahwa doa Rosario sebagai suatu senjata rohani yang ampuh melawan kejahatan (Supremi Apostolatus Officio, 1884).
Paus Pius XI pada tahun 1938 memberikan indulgensi penuh kepada siapa saja yang mendaraskan Rosario di depan Sakramen Mahakudus.
Paus Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI juga dikenal sebagai penganjur doa Rosario yang gigih. Buku Pedoman Indulgensi (1969), yang disetujui Paus Paulus VI, memberikan indulgensi penuh �jika Rosario didaraskan di sebuah gereja atau suatu tempat doa umum, atau dalam suatu kelompok keluarga, suatu komunitas religius atau perkumpulan saleh�.� (No. 48).
Yang paling akhir, menandai diawalinya 25 tahun masa pontifikatnya, Paus Yohanes Paulus II menerbitkan Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, di mana beliau menetapkan Peristiwa Cahaya dan mendorong umat beriman agar menggunakan Rosario untuk �bersama Maria, merenungkan wajah Kristus.�
2. ROSARIO DALAM PERANG LEPANTO: MARIA AUXILIUM CHRISTIANORUM
Alkisah, di tengah semakin populernya doa Rosario, di era Paus Pius V, kaum Muslim Turki menyerang Eropa Timur. Tahun 1453 Konstantinopel jatuh ke tangan mereka. Selanjutnya di tahun 1521 Belgrade, Hungaria, juga ditaklukkan. Dan di tahun 1526, mereka telah berada di perbatasan Vienna, Austria sehingga penguasaan Kristen atas Mediterania berada di ujung tanduk. Pada bulan Februari 1570, Siprus jatuh.
Tahun 1571, Paus Pius V mengorganisir suatu armada di bawah komando Don Juan dari Austria, sanak Raja Philip II dari Spanyol. Bala tentara dari Spanyol, Venisia, Roma, Savoy, Genoa, Lucca, Tuscany, Manova, Parma, Urbino, dan Ferrara, dan Malta, membentuk suatu aliansi melawan Turki. Sementara persiapan dilakukan, Bapa Suci meminta segenap umat beriman untuk mendaraskan Rosario dan memohon bantuan doa Bunda Maria di bawah gelar �Bunda Kemenangan�. Kekuatan armada Muslim jauh melampaui armada Kristiani, baik dalam jumlah kapal perang maupun pasukan.
Pada hari Minggu, 7 Oktober 1571, Pertempuran di Lepanto dimulai, dan dalam tempo lima jam, kaum Muslim dikalahkan.
Siang itu, Paus Pius V yang tengah berada dalam suatu rapat, sekonyong-konyong berdiri, menuju jendela, menatap ke luar ke arah pertempuran yang bermil-mil jauhnya, ia berkata, �Marilah kita berhenti menyibukkan diri dengan masalah-masalah ini dan marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan. Armada Kristen telah meraih kemenangan.�
Tahun berikutnya sebagai ucapan syukur, Paus Pius V menetapkan Pesta Rosario Suci pada tanggal 7 Oktober, di mana umat beriman tidak hanya mengenangkan kemenangan ini, melainkan juga terus menyampaikan syukur kepada Tuhan atas segala rahmat-Nya dan mengenangkan kuasa perantaraan Bunda Maria.
Bapa Suci juga secara resmi menganugerah-kan gelar, �Auxilium Christianorum� (Pertolongan Orang-orang Kristen) pada Bunda Maria. Mejelis Tinggi Venesia juga mencantumkan pada sebilah papan dalam ruang pertemuan mereka, �Non virtus, non arma, non duces, sed Maria Rosari, victores nos fecit,� yang artinya, �Bukan kegagahan, bukan senjata, bukan pemimpin, melainkan Maria dari Rosario yang membuat kita menang.�
(FX. Sutjiharto)
Sumber : http://mawass.blogspot.com/
Bulan Oktober adalah bulan yang penuh gairah dalam hidup menggereja. Antusiasme umat berdoa Rosario secara bergiliran dari rumah ke rumah di setiap wilayah atau lingkungan selalu dipadati umat. Devosi yang sehat ini rupanya telah mengakar kuat pada umat. Tak diragukan lagi bahwa ungkapan devosi kepada Bunda Maria yang paling populer dan dicintai dalam Gereja adalah Doa Rosario. Dari generasi ke generasi, Doa Rosario juga telah menjadi ungkapan devosi (hampir) semua paus dan tokoh-tokoh suci Gereja, antara lain: St. Thomas Aquinas, St. Alfonsus Liguori, St. Louis Maria de Monfort, Ibu Teresa Calcuta, dan masih banyak lagi. Namun, tentunya semarak devosi ini perlu mendapatkan penjernihan yang sepatutnya, agar umat tidak terjebak ke dalam spiritualitas yang kerdil, emosional dan dangkal.
Untuk itu, tulisan ini hendak menyajikan tentang Sejarah Doa Rosario. Sebagai pengantar, kami mencoba menulis ulang apa yang pernah dimuat di majalah ini tentang sejarah dari Rosario dari sisi yang sedikit berbeda. Kisah Lepanto yang melegenda kami sajikan, bukan pertama-tama untuk mengusik luka lama dalam hubungan dengan saudara-saudara Muslim, melainkan melihat kenyataan sejarah itu sebagai penekanan akan pertolongan Bunda Maria bagi kita (Maria Auxilium Christianorum). Dan tentunya hal ini sangat mengena bagi sebagian umat yang sangat mengharap pertolongan Sang Bunda, terutama di bulan Rosario ini.Semoga tulisan ini semakin membawa kita semakin mencintai Yesus melalui Maria.
II. SEKILAS SEJARAH PERKEMBANGAN 'DOA ROSARIO'
1. TERBENTUKNYA DOA ROSARIO
Penggunaan �manik-manik� untuk mendaras doa yang diulang-ulang sebagai media meditasi telah dikenal bahkan sebelum masa kekristenan. Di dalam Gereja sendiri hal yang demikian telah dikenal sejak masa-masa awal Gereja. Cara berdoa dengan menggunakan untaian biji-bijian atau simpul-simpul pada tali digunakan untuk membantu orang yang kurang terpelajar di dalam menghitung jumlah Doa Bapa Kami atau Salam Maria yang didaraskan sebagai pengganti 150 Mazmur. Sehingga untaian manik-manik ini kemudian dikenal dengan sebutan �Paternoster,� atau juga dikenal sebagai �brevir (doa mazmur) orang-orang sederhana�.
Doa ini berkembang selama beberapa abad. Perkembangan yang cukup pesat terjadi di sekitar abad 12-15. Hingga akhirnya doa 50 kali Salam Maria (atau lebih) didaraskan dan dihubungkan dengan ayat-ayat Mazmur atau ayat-ayat lain untuk mengenangkan �sukacita Maria� dalam hidup Yesus dan Maria.
Menurut tradisi, St. Dominikus Guzman, pendiri tarekat Dominikan (wafat tahun1221) adalah yang mempopulerkan doa ini dan merangkaikan 50 ayat mengenai hidup Yesus dan Maria dengan 50 kali doa Salam Maria. Karenanya bentuk doa ini dikenal sebagai rosarium (�kebun mawar�), yang arti umumnya berarti �bunga rampai� (suatu kumpulan bahan yang serupa). Doa Salam Maria yang diulang-ulang itu adalah bagaikan bunga mawar yang dirangkaikan kepada Bunda Maria. Pada masa ini pula nuansa biblis doa Rosario semakin berkembang dengan ditambahkannya rangkaian peristiwa �dukacita Maria� dan �sukacita surgawi�, sehingga jumlah doaSalam Maria menjadi 150 kali.
Dikisahkan, bahwa St. Diminikus yang tergerak oleh penampakan Bunda Maria, mewartakan penggunaan Rosario untuk mempertobatkan bidaah Albigenisme (kata Albigensis berasal dari nama kota 'Albi' di Perancis Selatan). Bidaah ini percaya bahwa semua yang jasmaniah adalah jahat dan yang rohaniah adalah baik. Karenanya, inkarnasi Allah Putera tidaklah masuk akal. (Bidaah ini sangat mungkin terengaruh oleh aliran Platonisme, yang mengajarkan bahwa: jiwa terbelenggu dalam tubuh yang jahat). Dan tindakan religius mereka yang paling �luhur� disebut �endura�, bunuh diri untuk membebaskan jiwa dari raga. Mereka juga menentang otoritas manapun yang mewakili suatu kerajaan dunia ini, sebab itu mereka membantai para pejabat kerajaan dan para pejabat Gereja.
Perkembangan selanjutnya, di awal abad ke-15, Henry Kalkar (1408), seorang biarawan Carthusian, mengelompokkan ke-150 kali doa Salam Maria ke dalam beberapa kelompok yang berisi 10 kali doa Salam Maria dengan diawali dengan doa Bapa Kami. Dan hingga pada abad ke-16, struktur lima kelompok misteri dalam doa Rosario telah didasarkan pada tiga rangkaian peristiwa biblis yang sangat erat berkait dengan Bunda Maria dan Yesus, yaitu: Peristiwa Gembira, Peristiwa Sedih dan Peristiwa Mulia.
Dan setelah penampakan Bunda Maria di Fatima (1917), doa yang diajarkan Bunda Maria kepada anak-anak ditambahkan pada akhir setiap misteri, �Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Hantarlah jiwa-jiwa ke surga, teristimewa jiwa-jiwa yang amat membutuhkan kerahiman-Mu.�
Dewasa ini, doa Rosario dijunjung tinggi dan dianjurkan sebagai suatu sarana yang efektif bagi pertumbuhan rohani. Banyak orang kudus mendorong pendarasan doa Rosario, termasuk St. Petrus Kanisius, St. Filipus Neri dan St. Louis de Montfort. Paus Leo XIII, yang kerap disebut �Paus Rosario�, menegaskan bahwa doa Rosario sebagai suatu senjata rohani yang ampuh melawan kejahatan (Supremi Apostolatus Officio, 1884).
Paus Pius XI pada tahun 1938 memberikan indulgensi penuh kepada siapa saja yang mendaraskan Rosario di depan Sakramen Mahakudus.
Paus Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI juga dikenal sebagai penganjur doa Rosario yang gigih. Buku Pedoman Indulgensi (1969), yang disetujui Paus Paulus VI, memberikan indulgensi penuh �jika Rosario didaraskan di sebuah gereja atau suatu tempat doa umum, atau dalam suatu kelompok keluarga, suatu komunitas religius atau perkumpulan saleh�.� (No. 48).
Yang paling akhir, menandai diawalinya 25 tahun masa pontifikatnya, Paus Yohanes Paulus II menerbitkan Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, di mana beliau menetapkan Peristiwa Cahaya dan mendorong umat beriman agar menggunakan Rosario untuk �bersama Maria, merenungkan wajah Kristus.�
2. ROSARIO DALAM PERANG LEPANTO: MARIA AUXILIUM CHRISTIANORUM
Alkisah, di tengah semakin populernya doa Rosario, di era Paus Pius V, kaum Muslim Turki menyerang Eropa Timur. Tahun 1453 Konstantinopel jatuh ke tangan mereka. Selanjutnya di tahun 1521 Belgrade, Hungaria, juga ditaklukkan. Dan di tahun 1526, mereka telah berada di perbatasan Vienna, Austria sehingga penguasaan Kristen atas Mediterania berada di ujung tanduk. Pada bulan Februari 1570, Siprus jatuh.
Tahun 1571, Paus Pius V mengorganisir suatu armada di bawah komando Don Juan dari Austria, sanak Raja Philip II dari Spanyol. Bala tentara dari Spanyol, Venisia, Roma, Savoy, Genoa, Lucca, Tuscany, Manova, Parma, Urbino, dan Ferrara, dan Malta, membentuk suatu aliansi melawan Turki. Sementara persiapan dilakukan, Bapa Suci meminta segenap umat beriman untuk mendaraskan Rosario dan memohon bantuan doa Bunda Maria di bawah gelar �Bunda Kemenangan�. Kekuatan armada Muslim jauh melampaui armada Kristiani, baik dalam jumlah kapal perang maupun pasukan.
Pada hari Minggu, 7 Oktober 1571, Pertempuran di Lepanto dimulai, dan dalam tempo lima jam, kaum Muslim dikalahkan.
Siang itu, Paus Pius V yang tengah berada dalam suatu rapat, sekonyong-konyong berdiri, menuju jendela, menatap ke luar ke arah pertempuran yang bermil-mil jauhnya, ia berkata, �Marilah kita berhenti menyibukkan diri dengan masalah-masalah ini dan marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan. Armada Kristen telah meraih kemenangan.�
Tahun berikutnya sebagai ucapan syukur, Paus Pius V menetapkan Pesta Rosario Suci pada tanggal 7 Oktober, di mana umat beriman tidak hanya mengenangkan kemenangan ini, melainkan juga terus menyampaikan syukur kepada Tuhan atas segala rahmat-Nya dan mengenangkan kuasa perantaraan Bunda Maria.
Bapa Suci juga secara resmi menganugerah-kan gelar, �Auxilium Christianorum� (Pertolongan Orang-orang Kristen) pada Bunda Maria. Mejelis Tinggi Venesia juga mencantumkan pada sebilah papan dalam ruang pertemuan mereka, �Non virtus, non arma, non duces, sed Maria Rosari, victores nos fecit,� yang artinya, �Bukan kegagahan, bukan senjata, bukan pemimpin, melainkan Maria dari Rosario yang membuat kita menang.�
(FX. Sutjiharto)
Sumber : http://mawass.blogspot.com/
Sunday, May 20, 2012
Ibadat Rosario Lingkungan M.A. Gabriel
Pengantar
Lagu Pembukaan PS No.569
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam Nama Bapa dan Puta dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmad Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan Persekutuan Roh Kudus beserta kita sekalian.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Tema Ibadat (sesuai bacaan Kitab Suci)
Pernyataan Tobat :
P : Bapak/ibu dan Saudara/i seiman, agar kita layak menghadap ke hadirat Tuhan dan memohon kepada-Nya, maka marilah kita terlebih dahulu mengakui akan kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun dihadapan sesama kita.
PU.Saya mengaku ........(PS No 224)
kepada Allah yang Maha Kuasa dan kepada saudara sekalian, - bahwa saya telah berdosa - dengan pikiran dan perkataan, - dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh verdosa. Oleh sebab itu saya mohon - kepada Santa Perawan Maria, - kepada para Malaikat dan orang kudus - dan kepada saudara sekalian, - supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Maha Kuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin
Doa Pembukaan
P : Marilah kita berdoa :..............
PU Allah Bapa yang mahakudus, Engkau berkenan menguduskan seluruh umat-Mu dengan mengutus Roh Kudus. Dialah yang membaharui segala sesuatu, dan menyatu-padukan seluruh bahasa dalam pengakuan iman yang satu dan sama. Tanamkanlah sabda suci-Mu dalam lubuk hati kami, dan teguhkanlah persatuan umat-Mu di lingkungan Malaekat Agung Gabriel ini, serta baharuilah semangat cinta kasih kami satu sama lain. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
Ibadat Sabda
P : Bapak/ibu dan Saudara/i sekalian, marilah kita siapkan pikiran dan hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan.
Bacaan Pertama
L : Pembacaan dari kitab Kis 17 : 15 ; Kis 17 :22 � 34 ; Kis 18 : 1
L : Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Lagu Antar Bacaan PS No. 568
Bacaan Kitab Suci
P: Alleluia, Alleluia, Alleluia
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes.
U: Dimuliakanlah Tuhan.
P : (Yoh 16:12 � 15) Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
P: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.
U: Sabdamu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Madah Pujian PS No. 571
Doa Rosario
Doa Umat
P : Marilah berdoa
Tuhan Yesus Kristus. Engkau telah memberikan perintah kepada para murid : mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan kepadamu. (Luk.11 : 9). Karena setiap orang yang meminta, menerima; dan setiap orang yang mencari, mendapat; dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan (Luk.11 : 10).
Maka marilah kita mohon kepada Allah.
L : Ya Bapa, semoga Engkau berkenan menganugerahkan kebahagiaan dan damai sejahtera kepada keluarga kami masing-masing. Marilah kita mohon
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Marilah kita berdoa untuk seluruh warga lingkungan MA Gabriel yang sakit dan dalam keadaan kesusahan. Allah Bapa kami. Berkenanlah menguatkan mereka yang menderita, menyembuhkan yang sakit dan memberikan penghiburan bagi yang sedang menderita kesusahan. Marilah kita mohon ....
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Marilah berdoa untuk kita yang hadir di sini. Allah Bapa kami. Bimbinglah kami agar mampu memperbaharui hidup kami sesuai dengan kehendak-Mu. Marilah kita mohon .....
P : Kami persilahkan untuk menyampaikan doa-doa secara spontan.
P : Marilah kita mohon.
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Doa penyerahan kepada Bunda Maria PS No.216
P : Marilah kita berdoa, sesuai dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, penyelamat kita.
PU Bapa kami .....
P : Ya Bapa. Ampunilah dan bantulah kami agar kami senantiasa memperbaiki dan membaharui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Sementara kami mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U : Sebab Engkau-lah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya
Doa Penutup
P. Marilah kita berdoa.......
Syukur kepada-Mu, ya Bapa, sebab Engkau telah membuka hati kami bagi Roh Kudus. Syukur pula atas kurnia surgawi yang Kau-limpahkan dengan perantaraan Dia. Semoga kami semakin dijiwai Roh Kudus, dan makin hari makin berkembang menjadi manusia baru menurut gambaran Putera-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U : Amin
Berkat Perutusan
P : Marilah kita mohon berkat Tuhan
P : Semoga Tuhan Berserta Kita
U : Sekarang dan selama lamanya
P : Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Allah yang maha kuasa. Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Bapak/ibu dan Saudara/i, Doa Rosario kita sudah selesai, marilah kita pulang dalam damai Tuhan
U : Syukur kepada Allah
P : Mari kita menyanyikan lagu penutup PS No.632
P : Dipermuliakan kiranya Tuhan kita Yesus Kristus
U : Sampai selama-lamanya
PU : Amin
Disusun oleh Ign. Djoko Irianto
Lagu Pembukaan PS No.569
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam Nama Bapa dan Puta dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmad Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan Persekutuan Roh Kudus beserta kita sekalian.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Tema Ibadat (sesuai bacaan Kitab Suci)
Pernyataan Tobat :
P : Bapak/ibu dan Saudara/i seiman, agar kita layak menghadap ke hadirat Tuhan dan memohon kepada-Nya, maka marilah kita terlebih dahulu mengakui akan kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun dihadapan sesama kita.
PU.Saya mengaku ........(PS No 224)
kepada Allah yang Maha Kuasa dan kepada saudara sekalian, - bahwa saya telah berdosa - dengan pikiran dan perkataan, - dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh verdosa. Oleh sebab itu saya mohon - kepada Santa Perawan Maria, - kepada para Malaikat dan orang kudus - dan kepada saudara sekalian, - supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Maha Kuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin
Doa Pembukaan
P : Marilah kita berdoa :..............
PU Allah Bapa yang mahakudus, Engkau berkenan menguduskan seluruh umat-Mu dengan mengutus Roh Kudus. Dialah yang membaharui segala sesuatu, dan menyatu-padukan seluruh bahasa dalam pengakuan iman yang satu dan sama. Tanamkanlah sabda suci-Mu dalam lubuk hati kami, dan teguhkanlah persatuan umat-Mu di lingkungan Malaekat Agung Gabriel ini, serta baharuilah semangat cinta kasih kami satu sama lain. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
Ibadat Sabda
P : Bapak/ibu dan Saudara/i sekalian, marilah kita siapkan pikiran dan hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan.
Bacaan Pertama
L : Pembacaan dari kitab Kis 17 : 15 ; Kis 17 :22 � 34 ; Kis 18 : 1
L : Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
Lagu Antar Bacaan PS No. 568
Bacaan Kitab Suci
P: Alleluia, Alleluia, Alleluia
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes.
U: Dimuliakanlah Tuhan.
P : (Yoh 16:12 � 15) Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
P: Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.
U: Sabdamu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Madah Pujian PS No. 571
Doa Rosario
Doa Umat
P : Marilah berdoa
Tuhan Yesus Kristus. Engkau telah memberikan perintah kepada para murid : mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan kepadamu. (Luk.11 : 9). Karena setiap orang yang meminta, menerima; dan setiap orang yang mencari, mendapat; dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan (Luk.11 : 10).
Maka marilah kita mohon kepada Allah.
L : Ya Bapa, semoga Engkau berkenan menganugerahkan kebahagiaan dan damai sejahtera kepada keluarga kami masing-masing. Marilah kita mohon
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Marilah kita berdoa untuk seluruh warga lingkungan MA Gabriel yang sakit dan dalam keadaan kesusahan. Allah Bapa kami. Berkenanlah menguatkan mereka yang menderita, menyembuhkan yang sakit dan memberikan penghiburan bagi yang sedang menderita kesusahan. Marilah kita mohon ....
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Marilah berdoa untuk kita yang hadir di sini. Allah Bapa kami. Bimbinglah kami agar mampu memperbaharui hidup kami sesuai dengan kehendak-Mu. Marilah kita mohon .....
P : Kami persilahkan untuk menyampaikan doa-doa secara spontan.
P : Marilah kita mohon.
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Doa penyerahan kepada Bunda Maria PS No.216
P : Marilah kita berdoa, sesuai dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, penyelamat kita.
PU Bapa kami .....
P : Ya Bapa. Ampunilah dan bantulah kami agar kami senantiasa memperbaiki dan membaharui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Sementara kami mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U : Sebab Engkau-lah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya
Doa Penutup
P. Marilah kita berdoa.......
Syukur kepada-Mu, ya Bapa, sebab Engkau telah membuka hati kami bagi Roh Kudus. Syukur pula atas kurnia surgawi yang Kau-limpahkan dengan perantaraan Dia. Semoga kami semakin dijiwai Roh Kudus, dan makin hari makin berkembang menjadi manusia baru menurut gambaran Putera-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U : Amin
Berkat Perutusan
P : Marilah kita mohon berkat Tuhan
P : Semoga Tuhan Berserta Kita
U : Sekarang dan selama lamanya
P : Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Allah yang maha kuasa. Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Bapak/ibu dan Saudara/i, Doa Rosario kita sudah selesai, marilah kita pulang dalam damai Tuhan
U : Syukur kepada Allah
P : Mari kita menyanyikan lagu penutup PS No.632
P : Dipermuliakan kiranya Tuhan kita Yesus Kristus
U : Sampai selama-lamanya
PU : Amin
Disusun oleh Ign. Djoko Irianto
Saturday, May 19, 2012
Sejarah Doa Rosario
Devosi non-liturgi yang sangat populer di kalangan umat Katolik ialah �Doa Rosario�. Di dalamnya umat merenungkan karya penebusan Kristus di dalam 15 peristiwa sejarah keselamatan. Pesta Rosari Suci dirayakan oleh seluruh Gereja tanggal 7 Oktober.
Catatan sejarah tentang awal Doa Rosario diambil dari kebiasaan doa di kalangan para rahib di dalam kehidupan monastik zaman dahulu. Pada masa itu para rahib biasanya setiap hari mendaraskan 150 buah Mazmur (Doa Ofisi) sebagaimana terdapat di dalam Kitab Suci. Para rahib yang buta huruf mengganti pendarasan Mazmur itu dengan 150 buah doa yang lain.
Biasanya doa pengganti itu ialah doa Pater Noster (Bapa Kami) yang memang sudah sejak Gereja perdana dianggap sebagai doa Gereja yang paling penting disamping Kredo. Untuk mempermudah mereka mengetahui sudah berapa kali doa Bapa Kami yang didaraskan, mereka menggunakan seutas tali bersimpul atau bermanik-manik. Oleh karena itulah, tali itu disebut juga Pater Noster.
Dari sejarah perkembangan devosi diketahui bahwa pada abad ke 11 berkembang kebiasaan memberi salam kepada Bunda Maria bila seseorang melewati patung Maria. Dahulu doa itu masih singkat, hanya terdiri dari bagian pertama yang berakhir dengan kata-kata : �dan terpujilah buah tubuhmu�. Jumlah doa Salam Maria yang sempat didaraskan dihitung pada tali Pater Noster. Lama kelamaan berkembanglah kebiasaan menggantikan doa Bapa Kami dengan doa Salam Maria. Jumlahnya tetap 150 sesuai jumlah Mazmur yang di daraskan oleh para rahib. Karena pada masa itu 150 buah Mazmur sudah dibagi dalam tiga bagian masing-masing terdiri 50 buah, maka doa Salam Maria yang didaraskan para rahib itu pun dibagi dalam tiga bagian. Rangkaian Salam Maria yang terdiri dari 50 buah itu disebut �Corona� (mahkota). Kata ini mengingatkan kita akan hiasan-hiasan kembang yang menyerupai mahkota yang biasanya dibuat pada arca Bunda Maria. Bagian kedua doa �Salam Maria� yaitu �Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin�, menjadi doa resmi semenjak Paus Pius V ( 1566-1572) meresmikan terbitan �Breviarium� (doa harian Gereja) pada tahun 1568. Namun bagian dua itu baru diterima umum pada abad XVII.
Ada sekian banyak peristiwa ajaib yang mendorong pimpinan Gereja menghimbau umat untuk berdoa Rosario. Peristiwa terbesar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 07 Oktober sebagai tanggal Pesta Santa Maria Ratu Rosario ialah peristiwa kemenangan Pasukan Kristen dalam pertempuran melawan Islam di Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar semua umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 07 Oktober 1571 (Minggu I Bulan Oktober).
Sebagai tanda syukur, Paus Pius V (1566-1572) menetapkan 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Maria Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia; dan Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai bulan Rosario untuk menghormati Maria.
Source http://www.ekaristi.org/doa/
Catatan sejarah tentang awal Doa Rosario diambil dari kebiasaan doa di kalangan para rahib di dalam kehidupan monastik zaman dahulu. Pada masa itu para rahib biasanya setiap hari mendaraskan 150 buah Mazmur (Doa Ofisi) sebagaimana terdapat di dalam Kitab Suci. Para rahib yang buta huruf mengganti pendarasan Mazmur itu dengan 150 buah doa yang lain.
Biasanya doa pengganti itu ialah doa Pater Noster (Bapa Kami) yang memang sudah sejak Gereja perdana dianggap sebagai doa Gereja yang paling penting disamping Kredo. Untuk mempermudah mereka mengetahui sudah berapa kali doa Bapa Kami yang didaraskan, mereka menggunakan seutas tali bersimpul atau bermanik-manik. Oleh karena itulah, tali itu disebut juga Pater Noster.
Dari sejarah perkembangan devosi diketahui bahwa pada abad ke 11 berkembang kebiasaan memberi salam kepada Bunda Maria bila seseorang melewati patung Maria. Dahulu doa itu masih singkat, hanya terdiri dari bagian pertama yang berakhir dengan kata-kata : �dan terpujilah buah tubuhmu�. Jumlah doa Salam Maria yang sempat didaraskan dihitung pada tali Pater Noster. Lama kelamaan berkembanglah kebiasaan menggantikan doa Bapa Kami dengan doa Salam Maria. Jumlahnya tetap 150 sesuai jumlah Mazmur yang di daraskan oleh para rahib. Karena pada masa itu 150 buah Mazmur sudah dibagi dalam tiga bagian masing-masing terdiri 50 buah, maka doa Salam Maria yang didaraskan para rahib itu pun dibagi dalam tiga bagian. Rangkaian Salam Maria yang terdiri dari 50 buah itu disebut �Corona� (mahkota). Kata ini mengingatkan kita akan hiasan-hiasan kembang yang menyerupai mahkota yang biasanya dibuat pada arca Bunda Maria. Bagian kedua doa �Salam Maria� yaitu �Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin�, menjadi doa resmi semenjak Paus Pius V ( 1566-1572) meresmikan terbitan �Breviarium� (doa harian Gereja) pada tahun 1568. Namun bagian dua itu baru diterima umum pada abad XVII.
Ada sekian banyak peristiwa ajaib yang mendorong pimpinan Gereja menghimbau umat untuk berdoa Rosario. Peristiwa terbesar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 07 Oktober sebagai tanggal Pesta Santa Maria Ratu Rosario ialah peristiwa kemenangan Pasukan Kristen dalam pertempuran melawan Islam di Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar semua umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 07 Oktober 1571 (Minggu I Bulan Oktober).
Sebagai tanda syukur, Paus Pius V (1566-1572) menetapkan 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Maria Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia; dan Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai bulan Rosario untuk menghormati Maria.
Source http://www.ekaristi.org/doa/
Friday, May 18, 2012
Apa itu Novena?
oleh: Romo William P. Saunders *
Dalam artikel yang terakhir disinggung mengenai Novena bagi Arwah Semua Orang Beriman. Saya ingat, ibu saya biasa mendaraskan bermacam doa novena. Dapatkah dijelaskan asal-mula novena dan perannya dalam Gereja pada masa sekarang?
~ seorang pembaca di Springfield
Singkatnya, novena adalah doa pribadi atau doa bersama selama sembilan hari berturut-turut yang dipanjatkan guna mendapatkan suatu rahmat khusus, memohon suatu karunia khusus atau menyampaikan suatu permohonan khusus. Novena berasal dari kata Latin �novem� yang artinya �sembilan�. Seperti tampak dalam definisi di atas, novena selalu menyiratkan adanya kepentingan yang mendesak.
Dalam liturgi Gereja, novena dibedakan dari oktaf, yang sifatnya lebih pada perayaan, entah sebelum atau sesudah suatu pesta penting. Misalnya, dalam penanggalan liturgi Gereja, kita merayakan Oktaf sebelum Natal, di mana pendarasan antifon �O� membantu kita mempersiapan diri menyambut kelahiran Juruselamat kita. Kita juga merayakan Oktaf Natal dan Paskah, yang meliputi hari pesta itu sendiri dan tujuh hari sesudahnya, guna menekankan sukacita misteri-misteri yang dirayakan.
Sulit ditentukan dengan tepat, asal mula novena sebagai bagian dari harta rohani Gereja. Perjanjian Lama tidak mencatat adanya perayaan selama sembilan hari di kalangan bangsa Yahudi. Sebaliknya, dalam Perjanjian Baru, pada peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus, Tuhan memberikan Perutusan Agung kepada para rasul, dan kemudian menyuruh mereka untuk kembali ke Yerusalem dan menunggu datangnya Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul dicatat, �Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama� (Kis 1:12, 14). Sembilan hari sesudahnya, Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Kemungkinan, �periode doa sembilan hari� yang dilakukan oleh para rasul inilah yang menjadi dasar dari doa novena.
Jauh sebelum kekristenan, bangsa Romawi kuno juga mempraktekkan doa selama sembilan hari demi berbagai macam kepentingan. Penulis Livy mencatat bagaimana doa sembilan hari itu dirayakan di Gunung Alban guna menolak bala atau murka para dewa seperti yang diramalkan oleh para tukang tenung. Begitu pula, doa sembilan hari dipersembahkan apabila suatu �hal baik� diramalkan akan terjadi. Keluarga-keluarga juga menyelenggarakan masa duka selama sembilan hari atas kematian orang yang dikasihi dengan suatu perayaan khusus sesudah pemakaman yang dilakukan pada hari kesembilan. Pula, bangsa Romawi merayakan parentalia novendialia, suatu novena tahunan (13-22 Februari) guna mengenangkan segenap anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Karena novena telah merupakan bagian dari budaya Romawi, ada kemungkinan umat Kristiani �membaptis� praktek kafir ini.
Apapun yang mungkin merupakan asal mula novena, di kalangan umat Kristiani perdana memang sungguh ada masa berkabung selama sembilan hari atas meninggalnya seseorang yang dikasihi. Maka, pada akhirnya, dipersembahkanlah suatu Misa novena bagi kedamaian kekal jiwa. Hingga sekarang, terdapat praktek novendialia atau Novena Paus, yang dilaksanakan apabila Bapa Suci berpulang, seperti yang kita saksikan saat wafatnya Paus Yohanes Paulus II yang terkasih.
Pada Abad Pertengahan, terutama di Spanyol dan Perancis, doa novena biasa dipanjatkan sembilan hari menjelang Natal, melambangkan sembilan bulan yang dilewatkan Tuhan kita dalam rahim Santa Perawan Maria. Doa novena khusus ini membantu umat beriman mempersiapkan diri merayakan dengan khidmad kelahiran Tuhan kita. Lama-kelamaan berbagai macam novena disusun guna membantu umat beriman mempersiapkan diri menyambut suatu pesta istimewa atau guna memohon pertolongan seorang kudus dalam suatu masalah tertentu. Beberapa novena populer yang secara luas biasa didaraskan di Gereja kita adalah Novena Medali Wasiat, Novena Hati Kudus Yesus, Novena Roh Kudus, Novena St Yosef, Novena St Yudas Tadeus, dan lain sebagainya.
Cukup sulit mengatakan mengapa kita tidak mendaraskan novena dalam ibadat bersama sesering sebelum Konsili Vatikan II. Saya pernah menanyakan hal ini kepada seorang imam senior, yang pada intinya mengatakan bahwa cukup banyak orang yang ikut ambil bagian dalam doa novena, tetapi melewatkan Misa Kudus. Padahal, sebagai umat Katolik, fokus terutama dalam spiritualitas dan sembah sujud bersama adalah Ekaristi dan Misa Kudus.
Juga, sebagian orang saya pikir telah menyelewengkan novena dengan takhayul. Di setiap paroki di mana saya pernah ditugaskan, selalu saja saya menemukan salinan Novena St Yudas Tadeus yang pada dasarnya menyatakan bahwa jika orang pergi ke Gereja selama sembilan hari berturut-turut dan meninggalkan salinan Novena St Yudas Tadeus, maka doanya akan dikabulkan - semacam surat berantai rohani; bagaikan mesin Katolik otomatis saja: seperti orang memasukkan uang ke dalam mesin penjual, lalu menekan tombol untuk mendapatkan cola yang diinginkannya; dalam hal ini orang mendaraskan doa-doa, pergi ke gereja, meninggalkan salinan doa, dan beranggapan bahwa dengan demikian doanya pastilah dikabulkan. Yang menyedihkan sekarang ini adalah orang bukan, setidak-tidaknya menyalin dengan tangan, melainkan sekedar memfotokopinya, dan yang terlebih parah, biasanya sayalah yang harus membereskan lembaran-lembaran doa ini yang ditinggalkan dan tercecer di seluruh ruang Gereja.
Walau demikian, novena masih mendapat tempat yang sah dan benar dalam spiritualitas Katolik. Dalam buku Pedoman Indulgensi tertulis, �Indulgensi sebagian diberikan kepada umat beriman yang dengan tekun ikut ambil bagian dalam praktek saleh novena bersama yang diadakan sebelum perayaan Natal, atau Pentakosta, atau Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa.� Di sini, sekali lagi Gereja menekankan bahwa novena merupakan suatu praktek rohani yang saleh, yang memperteguh iman individu dan hendaknyalah individu sungguh tekun, dengan selalu mengingat kebajikan Tuhan yang senantiasa menjawab semua doa-doa kita menurut kehendak ilahi-Nya.
* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Christendom's Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : �Straight Answers: What Is a Novena?� by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright �2005 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.�
Dalam artikel yang terakhir disinggung mengenai Novena bagi Arwah Semua Orang Beriman. Saya ingat, ibu saya biasa mendaraskan bermacam doa novena. Dapatkah dijelaskan asal-mula novena dan perannya dalam Gereja pada masa sekarang?
~ seorang pembaca di Springfield
Singkatnya, novena adalah doa pribadi atau doa bersama selama sembilan hari berturut-turut yang dipanjatkan guna mendapatkan suatu rahmat khusus, memohon suatu karunia khusus atau menyampaikan suatu permohonan khusus. Novena berasal dari kata Latin �novem� yang artinya �sembilan�. Seperti tampak dalam definisi di atas, novena selalu menyiratkan adanya kepentingan yang mendesak.
Dalam liturgi Gereja, novena dibedakan dari oktaf, yang sifatnya lebih pada perayaan, entah sebelum atau sesudah suatu pesta penting. Misalnya, dalam penanggalan liturgi Gereja, kita merayakan Oktaf sebelum Natal, di mana pendarasan antifon �O� membantu kita mempersiapan diri menyambut kelahiran Juruselamat kita. Kita juga merayakan Oktaf Natal dan Paskah, yang meliputi hari pesta itu sendiri dan tujuh hari sesudahnya, guna menekankan sukacita misteri-misteri yang dirayakan.
Sulit ditentukan dengan tepat, asal mula novena sebagai bagian dari harta rohani Gereja. Perjanjian Lama tidak mencatat adanya perayaan selama sembilan hari di kalangan bangsa Yahudi. Sebaliknya, dalam Perjanjian Baru, pada peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus, Tuhan memberikan Perutusan Agung kepada para rasul, dan kemudian menyuruh mereka untuk kembali ke Yerusalem dan menunggu datangnya Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul dicatat, �Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama� (Kis 1:12, 14). Sembilan hari sesudahnya, Roh Kudus turun atas para rasul pada hari Pentakosta. Kemungkinan, �periode doa sembilan hari� yang dilakukan oleh para rasul inilah yang menjadi dasar dari doa novena.
Jauh sebelum kekristenan, bangsa Romawi kuno juga mempraktekkan doa selama sembilan hari demi berbagai macam kepentingan. Penulis Livy mencatat bagaimana doa sembilan hari itu dirayakan di Gunung Alban guna menolak bala atau murka para dewa seperti yang diramalkan oleh para tukang tenung. Begitu pula, doa sembilan hari dipersembahkan apabila suatu �hal baik� diramalkan akan terjadi. Keluarga-keluarga juga menyelenggarakan masa duka selama sembilan hari atas kematian orang yang dikasihi dengan suatu perayaan khusus sesudah pemakaman yang dilakukan pada hari kesembilan. Pula, bangsa Romawi merayakan parentalia novendialia, suatu novena tahunan (13-22 Februari) guna mengenangkan segenap anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Karena novena telah merupakan bagian dari budaya Romawi, ada kemungkinan umat Kristiani �membaptis� praktek kafir ini.
Apapun yang mungkin merupakan asal mula novena, di kalangan umat Kristiani perdana memang sungguh ada masa berkabung selama sembilan hari atas meninggalnya seseorang yang dikasihi. Maka, pada akhirnya, dipersembahkanlah suatu Misa novena bagi kedamaian kekal jiwa. Hingga sekarang, terdapat praktek novendialia atau Novena Paus, yang dilaksanakan apabila Bapa Suci berpulang, seperti yang kita saksikan saat wafatnya Paus Yohanes Paulus II yang terkasih.
Pada Abad Pertengahan, terutama di Spanyol dan Perancis, doa novena biasa dipanjatkan sembilan hari menjelang Natal, melambangkan sembilan bulan yang dilewatkan Tuhan kita dalam rahim Santa Perawan Maria. Doa novena khusus ini membantu umat beriman mempersiapkan diri merayakan dengan khidmad kelahiran Tuhan kita. Lama-kelamaan berbagai macam novena disusun guna membantu umat beriman mempersiapkan diri menyambut suatu pesta istimewa atau guna memohon pertolongan seorang kudus dalam suatu masalah tertentu. Beberapa novena populer yang secara luas biasa didaraskan di Gereja kita adalah Novena Medali Wasiat, Novena Hati Kudus Yesus, Novena Roh Kudus, Novena St Yosef, Novena St Yudas Tadeus, dan lain sebagainya.
Cukup sulit mengatakan mengapa kita tidak mendaraskan novena dalam ibadat bersama sesering sebelum Konsili Vatikan II. Saya pernah menanyakan hal ini kepada seorang imam senior, yang pada intinya mengatakan bahwa cukup banyak orang yang ikut ambil bagian dalam doa novena, tetapi melewatkan Misa Kudus. Padahal, sebagai umat Katolik, fokus terutama dalam spiritualitas dan sembah sujud bersama adalah Ekaristi dan Misa Kudus.
Juga, sebagian orang saya pikir telah menyelewengkan novena dengan takhayul. Di setiap paroki di mana saya pernah ditugaskan, selalu saja saya menemukan salinan Novena St Yudas Tadeus yang pada dasarnya menyatakan bahwa jika orang pergi ke Gereja selama sembilan hari berturut-turut dan meninggalkan salinan Novena St Yudas Tadeus, maka doanya akan dikabulkan - semacam surat berantai rohani; bagaikan mesin Katolik otomatis saja: seperti orang memasukkan uang ke dalam mesin penjual, lalu menekan tombol untuk mendapatkan cola yang diinginkannya; dalam hal ini orang mendaraskan doa-doa, pergi ke gereja, meninggalkan salinan doa, dan beranggapan bahwa dengan demikian doanya pastilah dikabulkan. Yang menyedihkan sekarang ini adalah orang bukan, setidak-tidaknya menyalin dengan tangan, melainkan sekedar memfotokopinya, dan yang terlebih parah, biasanya sayalah yang harus membereskan lembaran-lembaran doa ini yang ditinggalkan dan tercecer di seluruh ruang Gereja.
Walau demikian, novena masih mendapat tempat yang sah dan benar dalam spiritualitas Katolik. Dalam buku Pedoman Indulgensi tertulis, �Indulgensi sebagian diberikan kepada umat beriman yang dengan tekun ikut ambil bagian dalam praktek saleh novena bersama yang diadakan sebelum perayaan Natal, atau Pentakosta, atau Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa.� Di sini, sekali lagi Gereja menekankan bahwa novena merupakan suatu praktek rohani yang saleh, yang memperteguh iman individu dan hendaknyalah individu sungguh tekun, dengan selalu mengingat kebajikan Tuhan yang senantiasa menjawab semua doa-doa kita menurut kehendak ilahi-Nya.
* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Christendom's Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : �Straight Answers: What Is a Novena?� by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright �2005 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.�
Saturday, May 12, 2012
Doa NOVENA Roh Kudus
Umat Kristen mempunyai kebiasaan mengadakan doa Novena Roh Kudus. Ini dilaksanakan selama sembilan hari (novena = sembilan), mulai pada hari sesudah kenaikan Tuhan Yesus ke surga dan berakhir pada hari Sabtu menjelang Pentekosta. dalam doa ini umat Kristen memuji Tuhan yang menjanjikan kedatangan Roh Kudus dan memohon rahmat Allah agar siap menyambut kedatangan Roh Kudus. Doa ini juga bisa dilaksanakan pada kesempatan lain yang cocok. Yang tersaji disini lebih dimaksudkan untuk didoakan dalam kelompok; kalau didoakan secara pribadi, dapat disesuaikan seperlunya.
Kalau Novena ini dipadukan dengan Perayaan Ekaristi, sesudah Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus menyusul Liturgi Ekaristi (persembahan, Doa syukur Agung, dan seterusnya)
Hari Pertama
Allah pokok keselamatan kami, karena kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembabtisan dan menjalani hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus yang kini duduk di sebelah kanan-Mu. Semoga Roh-Mu menjaga kami sampai Penyelamat kami datang dalam kemuliaan, sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kedua
Allah yang mahabijaksana, Putra-Mu menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul dan memenuhi janji itu sesudah Dia naik ke surga. Semoga kami pun Kau anugrahi karunia Roh Kudus. Demi Yesus Kristus, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Ketiga
Allah, Penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus telah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga dalam Roh-Nya, Dia selalu menyertai kami sampai akhir zaman, seperti yang dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Keempat
Allah yang mahakudus, semoga kekuatan Roh-Mu turun atas kami, agar kami mematuhi kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kelima
Allah yang mahakuasa dan mahakudus, semoga Roh Kudus turun atas kami dan berdiam dalam diri kami, sehingga kami menjadi kenisah kemuliaan-Nya. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Keenam
Allah yang mahaesa, Engkau telah menghimpun Gereja dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas dan bersatu padu dalam cinta. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Ketujuh
Allah yang mahakudus, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam diri kami, sehingga kami dapat melaksanakan kehendak-Mu dan layak menjadi milik-Mu. Demi Yesus Kristus, http://www.blogger.com/img/blank.gifTuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kedelapan
Allah sumber cahaya kekal, Engkau telah membukakan bagi kami jalan menuju hidup kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kesembilan
Allah yang mahakuasa, kebangkitan Putra-Mu telah menumbuhkan hidup baru dalam diri kami. Semoga karena bantuan Roh-Mu kami mewujudkan rahmat kebangkitan dalam hidup kami sehari-hari. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Sumber : http://www.imankatolik.or.id/
Kalau Novena ini dipadukan dengan Perayaan Ekaristi, sesudah Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus menyusul Liturgi Ekaristi (persembahan, Doa syukur Agung, dan seterusnya)
Hari Pertama
Allah pokok keselamatan kami, karena kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembabtisan dan menjalani hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus yang kini duduk di sebelah kanan-Mu. Semoga Roh-Mu menjaga kami sampai Penyelamat kami datang dalam kemuliaan, sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kedua
Allah yang mahabijaksana, Putra-Mu menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul dan memenuhi janji itu sesudah Dia naik ke surga. Semoga kami pun Kau anugrahi karunia Roh Kudus. Demi Yesus Kristus, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Ketiga
Allah, Penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus telah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga dalam Roh-Nya, Dia selalu menyertai kami sampai akhir zaman, seperti yang dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Keempat
Allah yang mahakudus, semoga kekuatan Roh-Mu turun atas kami, agar kami mematuhi kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kelima
Allah yang mahakuasa dan mahakudus, semoga Roh Kudus turun atas kami dan berdiam dalam diri kami, sehingga kami menjadi kenisah kemuliaan-Nya. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Keenam
Allah yang mahaesa, Engkau telah menghimpun Gereja dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas dan bersatu padu dalam cinta. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Ketujuh
Allah yang mahakudus, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam diri kami, sehingga kami dapat melaksanakan kehendak-Mu dan layak menjadi milik-Mu. Demi Yesus Kristus, http://www.blogger.com/img/blank.gifTuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kedelapan
Allah sumber cahaya kekal, Engkau telah membukakan bagi kami jalan menuju hidup kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Hari Kesembilan
Allah yang mahakuasa, kebangkitan Putra-Mu telah menumbuhkan hidup baru dalam diri kami. Semoga karena bantuan Roh-Mu kami mewujudkan rahmat kebangkitan dalam hidup kami sehari-hari. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Dilanjutkan dengan Rosario Roh Kudus ...<< Klik link berikut
Sumber : http://www.imankatolik.or.id/
Sunday, May 6, 2012
Ibadat Rosario Roh Kudus
Pengantar
Rosario Roh Kudus disusun pada tahun 1892 oleh seorang biarawan Fransiskan Kapusin di Inggris sebagai sarana bagi umat beriman untuk menghormati Roh Kudus. Doa ini kemudian memperoleh persetujuan apostolik dari Paus Leo XIII pada tahun 1902. Rosario ini dimaksudkan sebagai sarana untuk menghormati Roh Kudus, sama seperti Rosario Bunda Maria dimaksudkan para rahib Dominikan untuk menghormati Bunda Maria.
Rosario ini terdiri atas 5 kelompok manik-manik. Tiap kelompok terdiri dari 7 manik. Sebelum dan sesudah tiap kelompok terdapat 2 butir manik besar, sehingga seluruhnya ada 35 butir manik kecil dan 12 butir manik besar. Sebagai tambahan, terdapat 3 manik kecil pada bagian permulaan. Pada ketiga manik kecil ini dibuat tanda salib, lalu didaraskan doa tobat dan himne datanglah Roh Pencipta.
Dalam tiap kelompok manik, diucapkan doa kemuliaan pada ketujuh manik kecil, dan 1 doa Bapa Kami serta 1 Salam Maria pada kedua manik besar. Pada 2 manik besar yang tersisa di bagian akhir, diucapkan Sahadat Para Rasul (Aku percaya .....), doa Bapa Kami dan Salam Maria untuk mendoakan Bapa Suci.
Pada doa ini terdapat 5 misteri: masing-masing misteri direnungkan pada setiap kelompok manik-manik. Angka lima merupakan penghormatan atas lima Luka Suci Yesus yang merupakan sumber rahmat yang dibagikan Roh Kudus untuk seluruh umat manusia.
Secara berurutan, Rosario Roh Kudus di daraskan sebagai berikut:
1. Tanda Salib
Dalam Nama Bapa ..........
2. Doa Tobat
Allah yang maharahim,
aku menyesal atas dosa-dosaku,
sungguh patut aku Engkau hukum,
terutama sebab aku telah menghina Engkau,
yang mahamurah dan mahabaik bagiku.
Aku benci atas segala dosaku
dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu
hendak memperbaiki hidupku
dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah, ampunilah aku, orang berdosa.
Amin.
3. Doa �Datanglah Ya Roh Pencipta�
Datanglah hai Roh Pencipta kunjungilah jiwa kami semua penuhilah dengan rahmat-Mu hati kami ciptaan-Mu. Gelar-Mu ialah penghibur rahmat Allah yang mahaluhur Sumber Hidup, Api Kasih dan Pengurapan Ilahi. Engkaulah sumber sapta karunia jemari tangan Sang Ilahi. Engkaulah janji sejati Allah Bapa yang mempergandakan bahasa. Terangilah akal budi, curahkan cinta di setiap hati. Segala kelemahan kami semoga Kau lindungi dan Kau kuatkan. Jauhkanlah semua musuh segera, anugrahkanlah kedamaian jiwa, dengan Engkau sebagai penuntun kami kejahatan tak�kan mempengaruhi. Perkenalkanlah kami kepada Bapa ajarilah agar mengakui Putra serta Engkau, Roh dari Keduanya yang kami imani dan puji selamanya. Segala kemuliaan bagi Allah Bapa dan bagi Sang Putra yang telah bangkit dari mati serta bagi-Mu Roh Kudus pula sepanjang segala abad. Amin
4. Misteri Pertama: �Dari Roh Kuduslah Yesus dikandung Perawan Maria.�
(Renungan Luk1:35 )
Ujud khusus: Dengan tekun, mintalah bantuan dari Roh Ilahi serta perantaraan Bunda maria untuk mengikuti kebajikan-kebajikan Yesus Kristus, contohlah segala kebajikan-Nya, sehingga kita dapat menjadi serupa dengan citra Putra Allah.
Renungan dan doa pribadi �
Bapa Kami �
Salam Maria �
Kemuliaan � (7x)
5. Misteri Kedua: �Roh Allah turun atas Yesus.�
(Renungan Mat3:16 )
Ujud khusus: Peliharalah dengan penuh kesungguhan anugrah yang tak ternilai, rahmat pengudusan yang dicurahkan dan ditanamkan dalam jiwa kita oleh Roh Kudus pada saat pembabtisan. Peganglah dengan teguh janji baptis yang telah kita ucapkan: tingkatkan iman, harapan dan cinta kasih melalui tindakan nyata, serta hiduplah sebagai anak-anak Allah dan anggota Gereja Allah yang sejati agar kelak kita dapat memperoleh warisan surgawi.
Renungan dan doa pribadi �
Bapa Kami �
Salam Maria �
Kemuliaan � (7x)
6. Misteri Ketiga: �Oleh Roh Kudus, Yesus dibimbing menuju padang gurun untuk dicobai.�
(Renungan Luk4:1-2)
Ujud khusus: Bersyukurlah selalu atas ketujuh karunia Roh Kudus yang dicurahkan pada kita saat menerima Sakramen Penguatan: Roh kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan akan Allah, kesalehan, dan rasa takut akan Allah. Serahkan diri kita dengan setia kepada bimbingan Ilahi-Nya, sehingga di atas segala godaan dan pencobaan hidup kita berlaku secara perkasa sebagai seorang Kristen sejati dan prajurit Kristus yang berani.
Renungan dan doa pribadi �
Bapa Kami �
Salam Maria �
Kemuliaan � (7x)
7. Misteri Keempat: �Peranan Roh Kudus dalam Gereja.�
(Renungan Kis2:2 Kis2:4 Kis2:11 )
Ujud khusus: Bersyukurlah kepada Tuhan karena Ia menjadikan kita sebagai anggota Gereja-Nya yang selalu dijiwai dan diarahkan oleh Roh Kudus, Roh yang diturunkan ke dunia untuk tugas itu pada hari Pentekosta. Dengarlah dan patuhilah Takhta Suci, wakil Roh Kudus yang tidak dapat salah, serta Gereja, pilar dan dasar kebenaran. Junjunglah ajaran-ajarannya dan belalah hak-haknya.
Renungan dan doa pribadi �
Bapa Kami �
Salam Maria �
Kemuliaan � (7x)
8. Misteri Kelima: �Roh Kudus dalam jiwa-jiwa orang beriman.�
(Renungan 1Kor6:19 1Tes5:19 Ef4:30 )
Ujud khusus: Sadarilah keberadaan Roh Kudus dalam diri kita, peliharalah dengan seksama kemurnian tubuh dan jiwa, ikutilah dengan setia bimbingan Ilahi-Nya, sehingga kita dapat menghasilkan buah-buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, iman, kerendahan hati, penguasaan diri, dan kemurnian.
Renungan dan doa pribadi �
Bapa Kami �
Salam Maria �
Kemuliaan � (7x)
9. Aku Percaya �
Bapa Kami �
Salam Maria ..
Sumber : http://www.ekaristi.org/