Banyak orang tua katolik merasa selesai tugasnya bila sudah membaptis dan menyekolahkan anak di sekolah katolik. Sudah menjadi kenyataan umum bahwa sangat kecil kemungkinan orang tua mempersiapkan bagaimana anak tersebut mengalami penginjilan dalam dirinya. Itulah sebabnya banyak sekali (tentu tidak semua) orang katolik yang belum mengalami dirinya secara pribadi untuk diinjili apalagi menginjili orang lain.
Banyak hal yang dapat kita temukan dalam Kursus Evangelisasi Pribadi, sehingga pertanyaan dan hal-hal yang membingungkan bagi dirinya dapat terjawab. Hal sederhana namun menjadi krisis bagi sebagian orang Katolik atas keimanannya adalah mengapa terjadinya mengikuti misa Ekaristi ala kadarnya, tingginya kasus kawin campur, berpindahnya umat ke gereja Kristen non katolik, keraguan umat terhadap Bunda Maria, tradisi-tradisi katolik, dll. Sebagai umat Katolik banyak yang kehilangan kebanggaannya terhadap iman kekatolikannya. Itulah kira-kira latar belakang Bapa Uskup Bogor dan Pastor Paroki kita mendesak untuk segera diselenggarakannya kembali KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) di Paroki St. Herkulanus Depok.
Untuk penyelenggaraan Kursus Evangelisasi Pribadi angkatan kedua telah dibentuk panitia pelaksana dan panitia telah mulai bekerja. Sosialisasi juga telah mulai digemakan. Sudahkah Anda mendaftar menjadi peserta? Kami menunggu.
Showing posts with label K Evangelisasi Pribadi. Show all posts
Showing posts with label K Evangelisasi Pribadi. Show all posts
Saturday, July 14, 2012
Thursday, July 5, 2012
Alumni Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) Angkatan Pertama Paroki St. Herkulanus
Lima bulan telah berlalu namun lagu "KUUTUS KAU" yang senantiasa dikumandangkan setiap akhir sesi kursus masih terngiang. Lagu tersebut senantiasa menggelorakan semangat para alumni KEP angkatan pertama untuk melaksanakan tugas perutusan. �Ayo semangat dan tetap semangat� wartakanlah Kabar Suka Cita. Apakah para alumni KEP angkatan pertama di paroki St. Herkulanus sungguh-sungguh bersemangat?
Apa yang telah terjadi selama KEP? Setelah �digodok� dalam dapur KEP dan seusai mengikuti kursus evangelisasi pribadi, para alumni KEP bergabung dalam suatu komunitas dan menjadi lilin yang senantiasa menyala di lingkungan. Puji Tuhan. Memang sungguh terasa bahwasanya para alumni KEP ini sangat kompak; semangat menggereja dan pelayanannya sungguh menggelora. Sudah mulai banyak para alumni KEP angkatan pertama yang menjadi pemandu di lingkungan.
Keistimewaan yang patut dicatat adalah kelompok yang baru selesai mengikuti kursus evangelisasi pribadi menjadi panitia penyelenggara KEP angkatan berikutnya. Selain itu, para anggota Alumni KEP ini banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan paroki. Ini adalah bukti nyata dari keberhasilan KEP di paroki Pandu.
Semoga ALUMNI KEP semakin kompak dan terus BERSEMANGAT!
Apa yang telah terjadi selama KEP? Setelah �digodok� dalam dapur KEP dan seusai mengikuti kursus evangelisasi pribadi, para alumni KEP bergabung dalam suatu komunitas dan menjadi lilin yang senantiasa menyala di lingkungan. Puji Tuhan. Memang sungguh terasa bahwasanya para alumni KEP ini sangat kompak; semangat menggereja dan pelayanannya sungguh menggelora. Sudah mulai banyak para alumni KEP angkatan pertama yang menjadi pemandu di lingkungan.
Keistimewaan yang patut dicatat adalah kelompok yang baru selesai mengikuti kursus evangelisasi pribadi menjadi panitia penyelenggara KEP angkatan berikutnya. Selain itu, para anggota Alumni KEP ini banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan paroki. Ini adalah bukti nyata dari keberhasilan KEP di paroki Pandu.
Semoga ALUMNI KEP semakin kompak dan terus BERSEMANGAT!
Sunday, July 1, 2012
Kursus Evangelisasi Pribadi Angkatan Kedua Segera Dimulai
Kata �evangelisasi� berasal dari sejarah kuno; melalui kejadian di mana seorang budak dipilih untuk membawa kabar gembira kepada raja mengenai kemenangan dalam suatu peperangan. Pembawa kabar baik ini kemudian dianugerahi kebebasan menjadi orang �merdeka�. Maka ia membawa kabar baik itu dengan berlari kencang sambil menari-nari dengan gembira, karena tugas itu sekaligus membawa kebebasan bagi dirinya. Kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa, maka sudah layak dan sepantasnya, kita wartakan kabar suka cita ini.
Kenyataan inilah yang dirumuskan dalam istilah �evangelisasi�. Evangelisasi adalah pewartaan Kabar Baik, bahwa dalam Yesus Kristus, Putra Allah yang menjelma menjadi manusia, �keselamatan� ditawarkan kepada segenap umat manusia. Ini merupakan anugerah yang berupa rahmat dan belas kasih Allah. Imbauan Apostolik Paus Paulus VI, Evangelii Nuntiandi 18, merumuskan Evangelisasi sebagai: membawa Kabar Baik kepada segala tingkat kemanusiaan, dan melalui pengaruh Injil merubah umat manusia dari dalam dan membuatnya menjadi baru: �Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru� (Why 21:5, 2 Kor 5:17, Gal 6:15).
Secara jelas, para Bapa Gereja seluruh dunia, melalui konsili Vatikan II tahun 1965, mengharapkan suatu gairah baru dalam pewartaan Injil baik dalam kalangan umat Katolik maupun dalam masyarakat yang lebih luas. Saat ini telah banyak tumbuh kegiatan evangelisasi yang dilakukan oleh umat/awam bersama gembala umat. Hal ini merupakan suatu kemajuan yang tentu patut kita syukuri. Hasil Evangelisasi dapat dilihat antara lain terjadinya perubahan dan perkembangan rohani yang terus menerus baik pada perorangan maupun komunitas-komunitas umat beriman.
Tantangan kita selanjutnya adalah �Bagaimana menambah dan menguatkan komitmen spiritualitas kita untuk senantiasa mewartakan Injil kepada semua orang?�. Perintah mewartakan Injil adalah perintah Tuhan Yesus kepada kita semua, seperti yang tertulis dalam Injil Matius 28 : 18-20 = ����. kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di Bumi, karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.�
Oleh Sabda Tuhan Yesus tersebut kita semua disadarkan akan tugas dan tanggung jawab kita selaku umat beriman, yaitu untuk senantiasa mewartakan Injil kepada semua orang. Untuk memikirkan, mendoakan dan merumuskan tugas pewartaan Injil oleh seluruh umat Katolik, para Uskup seluruh dunia telah mengadakan Sinode. Hasil sinode ini diumumkan oleh Bapa Suci Paus Paulus VI melalui surat himbauan Apostolik tentang �Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern (Evangelii Nuntiandi)� pada tanggal 8 Desember 1975. Himbauan Apostolik tersebut terwujud dalam Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) di Paroki-Paroki seluruh Keuskupan di Indonesia.
Menanggapi himbauan apostolik Bapa Suci Paus Paulus VI, Paroki St. Herkulanus Depok dengan penuh semangat telah mulai menyelenggarakan Kursus Evangelisasi Pribadi. Kursus Evangelisasi Pribadi angkatan pertama telah berhasil mengutus 42 orang menjadi pewarta injil di Paroki St. Herkulanus. Atas doa kita semua semoga Kursus Evangelisasi Pribadi angkatan kedua ini berhasil pula melahirkan utusan-utusan baru yang lebih banyak lagi.
Oleh : Ign. Djoko Irianto
Kenyataan inilah yang dirumuskan dalam istilah �evangelisasi�. Evangelisasi adalah pewartaan Kabar Baik, bahwa dalam Yesus Kristus, Putra Allah yang menjelma menjadi manusia, �keselamatan� ditawarkan kepada segenap umat manusia. Ini merupakan anugerah yang berupa rahmat dan belas kasih Allah. Imbauan Apostolik Paus Paulus VI, Evangelii Nuntiandi 18, merumuskan Evangelisasi sebagai: membawa Kabar Baik kepada segala tingkat kemanusiaan, dan melalui pengaruh Injil merubah umat manusia dari dalam dan membuatnya menjadi baru: �Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru� (Why 21:5, 2 Kor 5:17, Gal 6:15).
Secara jelas, para Bapa Gereja seluruh dunia, melalui konsili Vatikan II tahun 1965, mengharapkan suatu gairah baru dalam pewartaan Injil baik dalam kalangan umat Katolik maupun dalam masyarakat yang lebih luas. Saat ini telah banyak tumbuh kegiatan evangelisasi yang dilakukan oleh umat/awam bersama gembala umat. Hal ini merupakan suatu kemajuan yang tentu patut kita syukuri. Hasil Evangelisasi dapat dilihat antara lain terjadinya perubahan dan perkembangan rohani yang terus menerus baik pada perorangan maupun komunitas-komunitas umat beriman.
Tantangan kita selanjutnya adalah �Bagaimana menambah dan menguatkan komitmen spiritualitas kita untuk senantiasa mewartakan Injil kepada semua orang?�. Perintah mewartakan Injil adalah perintah Tuhan Yesus kepada kita semua, seperti yang tertulis dalam Injil Matius 28 : 18-20 = ����. kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di Bumi, karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.�
Oleh Sabda Tuhan Yesus tersebut kita semua disadarkan akan tugas dan tanggung jawab kita selaku umat beriman, yaitu untuk senantiasa mewartakan Injil kepada semua orang. Untuk memikirkan, mendoakan dan merumuskan tugas pewartaan Injil oleh seluruh umat Katolik, para Uskup seluruh dunia telah mengadakan Sinode. Hasil sinode ini diumumkan oleh Bapa Suci Paus Paulus VI melalui surat himbauan Apostolik tentang �Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern (Evangelii Nuntiandi)� pada tanggal 8 Desember 1975. Himbauan Apostolik tersebut terwujud dalam Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) di Paroki-Paroki seluruh Keuskupan di Indonesia.
Menanggapi himbauan apostolik Bapa Suci Paus Paulus VI, Paroki St. Herkulanus Depok dengan penuh semangat telah mulai menyelenggarakan Kursus Evangelisasi Pribadi. Kursus Evangelisasi Pribadi angkatan pertama telah berhasil mengutus 42 orang menjadi pewarta injil di Paroki St. Herkulanus. Atas doa kita semua semoga Kursus Evangelisasi Pribadi angkatan kedua ini berhasil pula melahirkan utusan-utusan baru yang lebih banyak lagi.
Oleh : Ign. Djoko Irianto