Risalah Pertemuan Prodiakon
Hari, tanggal : Minggu, tgl 9 Juni 2013
Tempat : di ruang kelas SD St. Theresia
Daftar Hadir :
RD. Yustinus Dwi Karyanto
16 orang Prodiakon
Agenda :
1. Evaluasi pelaksanaan tugas prodiakon di gereja
2. Evaluasi pelaksanaan katekese liturgi di gereja dan lingkungan
3. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan pengiriman komuni
Risalah Pertemuan :
1. Arahan Romo Dwi
� Akan ada perubahan TPE di Keuskupan Bogor yang mengacu pada TPE yang akan dikeluarkan oleh KWI. TPE yang baru ini berlaku untuk seluruh gereja Katolik di Indonesia. Oleh karena itu usulan penyusunan Pedoman Pelaksanaan TPE di Paroki St. Herkulanus menunggu keputusan Bapak Uskup melalui Komisi Liturgi Keuskupan Bogor tentang pemberlakuan TPE yang baru di Keuskupan Bogor.
� Apabila dalam Perayaan Ekaristi menerima Tubuh Kristus dalam dua rupa, Hosti dan Anggur yang adalah Tubuh dan Darah Kristus, umat tidak lagi mencelupkan Hosti ke dalam Piala Anggur. Tetapi sungguh makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus dari Piala.
� Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya, umat memandang.
2. Beberapa evaluasi/wacana/pendapat/saran/usul/sharing yang muncul dalam pertemuan
� Pelaksanaan katekese liturgi di gereja berjalan baik namun belum sepenuhnya terserap oleh umat, oleh karena itu perlu diulang pelaksanaannya beberapa bulan ke depan, atau diselenggarakan secara periodik.
� Beberapa sharing para prodiakon ketika membagi komuni di gereja, masih ditemukan beberapa umat yang tidak menjawab �Amin�, ada yang menganggukkan kepala.
� Kadangkala beberapa prodiakon diminta untuk merawat jenazah, tetapi masih banyak yang belum tahu/paham/pengalaman merawat jenazah. Ada baiknya prodiakon ikut kursus memandikan jenazah.
� Ada usulan untuk membuat buku/lembaran setiap minggu yang berisi doa, bacaan, daftar lagu yang disarankan termasuk ordinarium. Daftar bacaan dan usulan lagu telah dimuat dalam WH setiap minggunya.
� Ketika membagi komuni, hendaknya prodiakon tidak terburu-buru tetapi sungguh mengangkat Hosti dan ditunjukkan kepada umat dengan mengucapkan �TUBUH KRISTUS� dengan mantap.
� Perlu ada pembagian lokasi prodiakon yang bertugas, misalnya; prodiakon yang berdiri paling pinggir bertugas di balkon, kemudian yang bertugas di luar (depan gereja), berikutnya yang bertugas di tengah (di bawah balkon). Ketika menuju ke lokasi pembagian komuni, semua prodiakon lewat jalur tengah kecuali yang bertugas di balkon.
� Sering ada perbedaan penempatan petugas pembagi komuni antara pembagian tugas antar prodiakon dengan petugas tatib, karena itu perlu koordinasi dengan petugas tatib. Petugas tatib menertibkan umat, penempatan petugas pembagi komuni diatur oleh prodiakon sendiri.
� Ketika mengirim komuni sebaiknya pakai Alba lengkap dengan Samir atau cukup dengan pakaian rapi. Yang menjadi masalah kalau mengirim komuni ke lebih dari satu tempat, di tempat yang kedua dan seterusnya Alba telah basah kuyub oleh keringat.
� Perlu ada pengiriman komuni kepada umat Katolik yang dirawat di rumah sakit di wilayah Paroki Santo Herkulanus, yaitu di Bakti Yudha dan di rumah sakit di Kukusan.
� Pada waktu �Anak Domba Allah� prodiakon tetap berdiri atau berlutut seperti umat yang lain.
� Agar tidak saling bertubrukan untuk mengambil �purifikator�, sebaiknya satu prodiakon saja yang mengambil dari meja kredens kemudian membagikan kepada prodiakon yang lain.
� Ketika membawa sibori, sebaiknya diseragamkan, yaitu; membawa sibori dengan tangan kiri setinggi mata dan tangan kanan di dada.
� Ada usulan kepada seksi liturgi agar jumlah sibori diperbanyak agar tidak berbeda-beda yaitu; ada yang sibori dan ada yang �sibori beling�.
3. Beberapa kesepakatan
� Seksi liturgi akan menjadwalkan lagi program katekese liturgi di gereja beberapa bulan ke depan. Untuk katekese liturgi di lingkungan oleh prodiakon, diharapkan jalan terus.
� Untuk agenda pertemuan prodiakon bulan depan (bulan Juli 2013) adalah �latihan perawatan jenazah�. Pak Thomas akan menghubungi bu Kristopo atau bu Bondan atau umat yang lain yang sudah berpengalaman dalam perawatan jenazah. Tanggal pelaksanaan pertemuan prodiakon bulan Juli 2013 akan ditentukan kemudian.
� Prodiakon yang berdiri paling pinggir dekat meja kredens bertugas untuk mengamati jumlah Sibori apabila kurang dan akan mengambilnya dari Sakristi. Prodiakon ini juga bertugas untuk mengambil kain purifikator dari meja kredens dan membagikannya kepada teman-teman prodiakon yang bertugas lainnya.
� Prodiakon yang berdiri paling pinggir dan turun paling dulu adalah prodiakon yang bertugas di balkon. Prodiakon ini melewati jalur pinggir. Berikutnya dua prodiakon yang berdiri di tengah akan bertugas di luar (depan gereja). Prodiakon ini lewat jalur tengah. Berikutnya prodiakon yang turun paling belakang adalah prodiakon yang bertugas di tengah (di bawah balkon). Prodiakon ini lewat jalur tengah.
� Agar ada koordinasi dengan petugas tatib, maka koordinator prodiakon akan mengkomunikasikannya dengan petugas tatib.
� Koordinator prodiakon akan mengirim surat kepada seluruh Ketua Lingkungan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan pengiriman komuni kepada umat yang sakit di lingkungan.
� Seksi Liturgi / Koordinator Prodiakon atas nama Paroki akan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit untuk pengiriman komuni di rumah sakit. Teman-teman prodiakon yang mempunyai relasi dengan pihak rumah sakit dimohon bantuannya.
� Untuk perubahan tata gerak dalam Misa masih menunggu TPE yang baru.
� Prodiakon yang bertugas mengirim komuni untuk umat yang sakit di lingkungan memakai Alba lengkap dengan Samir.
� Kesepakatan tatacara membawa sibori, yaitu; sibori dibawa dengan tangan kiri setinggi mata dan tangan kanan di dada.
� Prodiakon yang bertugas membagi Komuni mengangkat Hosti dan ditunjukkan kepada umat mengucapkan �TUBUH KRISTUS� dengan mantap.
Showing posts with label Risalah Temu Prodiakon. Show all posts
Showing posts with label Risalah Temu Prodiakon. Show all posts
Monday, June 17, 2013
Monday, June 18, 2012
Risalah Pertemuan Prodiakon Tgl 17 Juni 2012
Risalah Pertemuan:
1. Ibadat Sabda berjalan lancar, bacaan Kitab Suci sesuai kalender liturgi hari ini.
Bacaan pertama : Yeh 17:22-24
Bacaan Injil : Mrk 4:26-34
2. Informasi dari Romo Dwi
� Akan diselenggarakan pertemuan Prodiakon se dekenat utara pada tanggal 7-9 September 2012. Dari paroki St.Herkulanus untuk sementara mendapat kuota 4 prodiakon untuk ikut dalam pertemuan tersebut. Mohon teman-teman prodiakon yang berminat segera memberitahukan kepada Romo melalui koordinator/sekretaris prodiakon untuk dimintakan tambahan kuota.
� Prodiakon dekenat utara telah mendapat Pembina/pendamping yaitu Romo Anton dan Romo Tarno.
3. Beberapa catatan/koreksi dari teman-teman prodiakon terkait dengan pelaksanaan tugas kita semua:
� Sikap hormat saat menerimakan komuni, agar Hosti (komuni) diangkat dengan mengucapkan �Tubuh Kristus�.
� Ketika membawa �Hosti� yang akan diterimakan kepada umat yang sakit, agar tetap pada sikap hormat dan tidak banyak mengobrol selama di jalan.
� Hendaknya prodiakon mengedepankan sikap pelayanan kepada semua umat Paroki tanpa membedakan.
� Perlu adanya pelatihan membawakan homili bagi para Prodiakon.
� Beberapa sharing tugas tambahan prodiakon;
? Ada prodiakon yang diminta Pastor untuk membuka Tabernakel,
? Diminta untuk membantu Pastor memberkati anak-anak, dll.
Sesuai dengan pencerahan Romo, terkait dengan tugas-tugas tambahan tersebut, hendaknya Prodiakon tetap melaksanakannya dengan baik. Tugas-tugas tambahan tersebut bersifat khusus, darurat dan situasional.
� Kepada teman-teman Prodiakon yang bertugas, hendaknya berkenan hadir paling lambat 10 menit sebelum Misa dimulai.
� Seorang Prodiakon menyoroti tentang pelaksanaan pekan suci yang lalu, khususnya pada saat Perayaan Jumat Agung. Pada saat itu ada sebagian umat tidak terlayani untuk penerimaan Komuni. Perlu adanya koordinasi Pantia (petugas tatib) dengan prodiakon. Terkait hal ini, perlu sosialisasi atau penataran juga bagi para petugas tatib dan petugas kolektan agar mereka benar-benar mengerti tugasnya.
� Perlu ketersediaan jumlah piksis yang cukup bagi para Prodiakon untuk melayani pengiriman komuni bagi umat yang sakit. Sekretaris Prodiakon telah mengajukan pengadaan piksis sejak awal tahun 2012 ketika seksi liturgi meminta usulan anggaran.
4. Ada pertanyaan tentang kapan sebaiknya Prodiakon naik ke panti Imam pada saat tugas Misa, menjelang doa Bapa Kami atau menjelang doa Anak Domba Allah?
Terkait dengan pertanyaan ini Romo Dwi menyarankan agar menunggu setelah pertemuan Prodiakon se dekenat utara. Hal ini dimaksudkan agar ada keseragaman dengan Prodiakon-prodiakon Paroki lain se dekenat utara.
5. Pencerahan dari Seksi Liturgi (Pak Thomas)
Seksi Liturgi Paroki akan mengundang para Ketua Lingkungan untuk menjelaskan tugas dan fungsi para petugas tatib dan para petugas kolektan.
Pak Thomas juga menjelaskan sedikit tentang perubahan susunan bangku/kursi. Terkait dengan perubahan susunan bangku, seluruh Prodiakon memberikan respon positip dan bagus. Sedikit harapan untuk jalur tengah supaya diperlebar, hal ini dimaksudkan agar pada saat ada perarakan tidak menyebabkan saling senggol karena jalur sempit.
6. Pencerahan dari Romo Dwi
Romo Dwi mengingatkan kembali atas tugas dan fungsi Prodiakon Paroki sebagai pembantu Pastor untuk
� menerimakan Komuni baik pada saat Misa maupun pengiriman Komuni untuk orang sakit.
� memimpin Ibadat Sabda di lingkungan
� dan tugas-tugas lain yang sifatnya khusus atau darurat misalnya sebagai lektor apabila tidak ada lektor, sebagai misdinar bila tidak ada misdinar, memberkati anak-anak dan lain-lain.
Terkait dengan kebutuhan piksis untuk para Prodiakon, Romo Dwi menyarankan agar Koordinator/Sekretaris Prodiakon segera mengajukan surat permohonan pembelian piksis kepada Pastor Paroki yang diketahui oleh Seksi Liturgi. Romo akan segera menanda-tangani untuk ditindak-lanjuti/dibelikan.
7. Masa tugas Prodiakon akan segera berakhir pada akhir tahun ini, karena itu perlu pembaruan kesediaan bagi para Prodiakon yang lama dan penjaringan calon Prodiakon yang baru.
Romo, seksi liturgi dan pengurus Prodiakon segera bertemu untuk menyusun kriteria, mekanisme dan jadwal penerimaan calon prodiakon serta pembinaan calon prodiakon. Bagi Prodiakon yang lama akan dibuatkan form surat kesediaan untuk tetap melayani dalam wadah Prodiakon. Bagi calon Prodiakon yang baru akan dibuatkan kriteria dan mekanismenya. Ada beberapa usulan antara lain:
� Agar usulan calon prodiakon tetap berasal dari Ketua Lingkungan
� Ada juga yang usul agar Prodiakon yang menjaring para calon Prodiakon
� Ada juga usulan agar keikut-sertaan KEP juga menjadi persyaratan untuk para calon Prodiakon yang baru. Beberapa alumni KEP pertama sudah menyatakan kesediaannya menjadi calon Prodiakon.
Semua usulan akan dipertimbangkan dan dirumuskan bersama Romo, seksi liturgi dan pengurus prodiakon. Diharapkan seluruh lingkungan ada warganya yang siap menjadi Prodiakon. Jumlah Prodiakon paroki setidaknya berjumlah 30 orang (jumlah yang sekarang adalah 20 orang). Akan ada pembinaan bersama Prodiakon-prodiakon Paroki se dekenat utara agar ada keseragaman.
8. KEP Angkatan kedua di Paroki St.Herkulanus akan dimulai pada tanggal 30 September 2012. Diharapkan teman-teman Prodiakon yang belum ikut pada KEP angkatan pertama dapat ikut pada angkatan kedua.
9. Tanggal 24 Juni 2012 akan ada seminar Kerasulan Awam, bagi teman-teman Prodiakon yang berminat dapat segera mendaftar ke Bp. Leopold Daeli.
10. Pertemuan Prodiakon ditutup dengan doa oleh Bp. J.B. Djoko Suhono.
11. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan makan bersama.
Penulis Risalah
Ign. Djoko Irianto
1. Ibadat Sabda berjalan lancar, bacaan Kitab Suci sesuai kalender liturgi hari ini.
Bacaan pertama : Yeh 17:22-24
Bacaan Injil : Mrk 4:26-34
2. Informasi dari Romo Dwi
� Akan diselenggarakan pertemuan Prodiakon se dekenat utara pada tanggal 7-9 September 2012. Dari paroki St.Herkulanus untuk sementara mendapat kuota 4 prodiakon untuk ikut dalam pertemuan tersebut. Mohon teman-teman prodiakon yang berminat segera memberitahukan kepada Romo melalui koordinator/sekretaris prodiakon untuk dimintakan tambahan kuota.
� Prodiakon dekenat utara telah mendapat Pembina/pendamping yaitu Romo Anton dan Romo Tarno.
3. Beberapa catatan/koreksi dari teman-teman prodiakon terkait dengan pelaksanaan tugas kita semua:
� Sikap hormat saat menerimakan komuni, agar Hosti (komuni) diangkat dengan mengucapkan �Tubuh Kristus�.
� Ketika membawa �Hosti� yang akan diterimakan kepada umat yang sakit, agar tetap pada sikap hormat dan tidak banyak mengobrol selama di jalan.
� Hendaknya prodiakon mengedepankan sikap pelayanan kepada semua umat Paroki tanpa membedakan.
� Perlu adanya pelatihan membawakan homili bagi para Prodiakon.
� Beberapa sharing tugas tambahan prodiakon;
? Ada prodiakon yang diminta Pastor untuk membuka Tabernakel,
? Diminta untuk membantu Pastor memberkati anak-anak, dll.
Sesuai dengan pencerahan Romo, terkait dengan tugas-tugas tambahan tersebut, hendaknya Prodiakon tetap melaksanakannya dengan baik. Tugas-tugas tambahan tersebut bersifat khusus, darurat dan situasional.
� Kepada teman-teman Prodiakon yang bertugas, hendaknya berkenan hadir paling lambat 10 menit sebelum Misa dimulai.
� Seorang Prodiakon menyoroti tentang pelaksanaan pekan suci yang lalu, khususnya pada saat Perayaan Jumat Agung. Pada saat itu ada sebagian umat tidak terlayani untuk penerimaan Komuni. Perlu adanya koordinasi Pantia (petugas tatib) dengan prodiakon. Terkait hal ini, perlu sosialisasi atau penataran juga bagi para petugas tatib dan petugas kolektan agar mereka benar-benar mengerti tugasnya.
� Perlu ketersediaan jumlah piksis yang cukup bagi para Prodiakon untuk melayani pengiriman komuni bagi umat yang sakit. Sekretaris Prodiakon telah mengajukan pengadaan piksis sejak awal tahun 2012 ketika seksi liturgi meminta usulan anggaran.
4. Ada pertanyaan tentang kapan sebaiknya Prodiakon naik ke panti Imam pada saat tugas Misa, menjelang doa Bapa Kami atau menjelang doa Anak Domba Allah?
Terkait dengan pertanyaan ini Romo Dwi menyarankan agar menunggu setelah pertemuan Prodiakon se dekenat utara. Hal ini dimaksudkan agar ada keseragaman dengan Prodiakon-prodiakon Paroki lain se dekenat utara.
5. Pencerahan dari Seksi Liturgi (Pak Thomas)
Seksi Liturgi Paroki akan mengundang para Ketua Lingkungan untuk menjelaskan tugas dan fungsi para petugas tatib dan para petugas kolektan.
Pak Thomas juga menjelaskan sedikit tentang perubahan susunan bangku/kursi. Terkait dengan perubahan susunan bangku, seluruh Prodiakon memberikan respon positip dan bagus. Sedikit harapan untuk jalur tengah supaya diperlebar, hal ini dimaksudkan agar pada saat ada perarakan tidak menyebabkan saling senggol karena jalur sempit.
6. Pencerahan dari Romo Dwi
Romo Dwi mengingatkan kembali atas tugas dan fungsi Prodiakon Paroki sebagai pembantu Pastor untuk
� menerimakan Komuni baik pada saat Misa maupun pengiriman Komuni untuk orang sakit.
� memimpin Ibadat Sabda di lingkungan
� dan tugas-tugas lain yang sifatnya khusus atau darurat misalnya sebagai lektor apabila tidak ada lektor, sebagai misdinar bila tidak ada misdinar, memberkati anak-anak dan lain-lain.
Terkait dengan kebutuhan piksis untuk para Prodiakon, Romo Dwi menyarankan agar Koordinator/Sekretaris Prodiakon segera mengajukan surat permohonan pembelian piksis kepada Pastor Paroki yang diketahui oleh Seksi Liturgi. Romo akan segera menanda-tangani untuk ditindak-lanjuti/dibelikan.
7. Masa tugas Prodiakon akan segera berakhir pada akhir tahun ini, karena itu perlu pembaruan kesediaan bagi para Prodiakon yang lama dan penjaringan calon Prodiakon yang baru.
Romo, seksi liturgi dan pengurus Prodiakon segera bertemu untuk menyusun kriteria, mekanisme dan jadwal penerimaan calon prodiakon serta pembinaan calon prodiakon. Bagi Prodiakon yang lama akan dibuatkan form surat kesediaan untuk tetap melayani dalam wadah Prodiakon. Bagi calon Prodiakon yang baru akan dibuatkan kriteria dan mekanismenya. Ada beberapa usulan antara lain:
� Agar usulan calon prodiakon tetap berasal dari Ketua Lingkungan
� Ada juga yang usul agar Prodiakon yang menjaring para calon Prodiakon
� Ada juga usulan agar keikut-sertaan KEP juga menjadi persyaratan untuk para calon Prodiakon yang baru. Beberapa alumni KEP pertama sudah menyatakan kesediaannya menjadi calon Prodiakon.
Semua usulan akan dipertimbangkan dan dirumuskan bersama Romo, seksi liturgi dan pengurus prodiakon. Diharapkan seluruh lingkungan ada warganya yang siap menjadi Prodiakon. Jumlah Prodiakon paroki setidaknya berjumlah 30 orang (jumlah yang sekarang adalah 20 orang). Akan ada pembinaan bersama Prodiakon-prodiakon Paroki se dekenat utara agar ada keseragaman.
8. KEP Angkatan kedua di Paroki St.Herkulanus akan dimulai pada tanggal 30 September 2012. Diharapkan teman-teman Prodiakon yang belum ikut pada KEP angkatan pertama dapat ikut pada angkatan kedua.
9. Tanggal 24 Juni 2012 akan ada seminar Kerasulan Awam, bagi teman-teman Prodiakon yang berminat dapat segera mendaftar ke Bp. Leopold Daeli.
10. Pertemuan Prodiakon ditutup dengan doa oleh Bp. J.B. Djoko Suhono.
11. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan makan bersama.
Penulis Risalah
Ign. Djoko Irianto