Latest News

Friday, July 19, 2013

Ibadat Pemakaman

Lagu PS. No.
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kita dalam segala penderitaan.
U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Bapak/ibu dan Sdr/sdri terkasih, Tuhan Yesus Kristus telah bersabda: �Biji gandum yang tidak ditanam dan mati, akan tetap tinggal sebiji; tetapi jika mati, akan berbuah banyak sekali�. Kini kita menyerahkan tubuh saudara kita kepada pangkuan ibu pertiwi. Tetapi seperti Kristus turun ke alam maut, lalu bangkit dengan mulia, demikian pun saudara kita ini akan dibangkitkan untuk kehidupan kekal. Marilah kita saling meneguhkan dalam kepercayaan ini.
------ hening sejenak -------

Doa Pembuka
P : Marilah berdoa :
Allah Bapa yang maharahim, kehidupan dan kematian kami berada di tangan-Mu. Engkau telah memanggil saudara kami NN dari kehidupan di dunia ini menghadap hadirat-Mu. Dengan hati sedih kami berada di sini untuk membaringkan jenazah saudara kami dalam makam. Namun dengan penuh harapan kami menantikan kebangkitan, sebab Kristus telah bangkit sebagai yang pertama dari antara orang-orang mati. Maka kasihanilah dia, ya Tuhan, kasihanilah dia, dan terimalah dia dalam pelukan cinta kasih-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kini dan sepanjang masa.
U : Amin

Bacaan Injil
P : Semoga Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Yohanes (6:37-40)
U : Dimuliakanlah Tuhan

P : Demikianlah Sabda Tuhan
U : Terpujilah Kristus

Pemberkatan Makam
P : Marilah berdoa :
Tuhan Yesus Kristus, Engkau sendiri berbaring dalam makam selama tiga hari. Kami mohon, sucikanlah makam ini, agar hamba-Mu yang kami istirahatkan di sini akhirnya bangkit bersama Engkau dan hidup mulia sepanjang segala masa.
U : Amin.

Makam direciki air suci dan (didupai). Kemudian peti diturunkan dengan iringan nyanyian.
Lagu PS. No.

Direciki air suci:
P : Ketika dibaptis kita disatukan dengan Kristus dan turut mati bersama denganNya. Saudara kita ini sekarang mati bersama dengan Kristus. Semoga ia hidup pula dalam keadaan baru seperti Kristus.

Didupai:
P : Semoga doa-doa kita mengringi saudara kita ini dalam perjalanannya menuju rumah Bapa.

Ditaburi bunga:
P : Semoga kuntum hidup ilahi yang telah ditanamkan dalam diri saudara kita ini, mekar bagaikan bunga yang semerbak harum mewangi.

Ditaburi tanah yang sudah diberkati:
P : Manusia diciptakan dari tanah dan ia kembali ke tanah. Semoga Kristus mengalahkan kebinasaan maut dan memulihkan saudara kita ini dalam kebangkitan mulia.

Ditandai salib:
P : Saudara terkasih, masukilah hidup abadi dengan membawa tanda kemenangan Kristus: Demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.

Lagu PS. No.
(untuk mengiringi penimbunan makam)

Doa Umat
P : Sdr/sdri, marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa yang maharahim, bagi saudara kita yang meninggal dalam persatuan dengan Tuhan.
P : Semoga dosanya diampuni. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P : Semoga amalnya diterima dengan baik. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
P : Semoga ia menikmati kehidupan kekal. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P : Marilah kita berdoa pula bagi semua orang yang berkabung atas kematian saudara kita ini:
P : Semoga kesepian mereka dipenuhi dengan cinta kasih Allah. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
P : Semoga mereka dihibur dalam kesusahan mereka. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
P : Semoga iman dan harapan mereka diperteguh. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P : Marilah kita juga berdoa bagi diri kita sendiri.
P : Semoga kita tetap tabah dan tekun dalam pengabdian kepada Tuhan. Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
P : Semoga hati kita tidak tenggelam dalam urusan duniawi, tetapi selalu terbuka bagi Tuhan.
Marilah kita mohon :
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
P : Allah yang kekal dan kuasa, Engkaulah Tuhan bagi orang hidup dan mati. Kami mohon belas kasihanMu bagi saudara kami NN ini. Ampunilah segala dosanya, agar ia bergembira atas diriMu dan tak henti-hentinya memuji Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin.

Penutup
P : Sdr/sdri terkasih, marilah kita bersama-sama mengucapkan doa yang kita terima dari Yesus sendiri.
U : Bapa kami ......................................................
P : Ya Tuhan, anugerahilah dia istirahat kekal.
U : Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi
P : Semoga semua orang yang sudah meninggal beristirahat dalam damai
U : Amin.
P : Bpk/ibu dan Saudara-saudari sekalian. Dengan ini ibadat pemakaman sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah
P : Semoga kita sekalian senantiasa diberkati oleh Allah, Bapa yang mahakuasa. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin

Thursday, July 18, 2013

Homili Ibadat Peringatan Arwah : ( 100 Hari )

Bacaan 1 : Roma 14 : 7-9
Injil : Yohanes 6 : 37-40

�Supaya setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal, dan supaya Aku membangkitkannya di akhir zaman�.

Apa yang disampaikan oleh Yesus ini adalah berkaitan dengan peringatan arwah-arwah yang sudah meninggal. Bapa melalui Putera-Nya Yesus menghendaki agar semua orang selamat dan akan dibangkitkan pada akhir zaman.

Walau demikian, tidak semua percaya kepada-Nya, bahkan mencaci dan membunuh-Nya utusan Allah atau Allah sendiri yang hadir di tengah �tengah dunia ini. Semua orang tahu bahwa akan ada penghakiman terakhir, namun banyak yang tidak siap. Banyak yang tidak peduli atau lebih tertarik dengan tawaran dunia ini. Inilah saatnya bagi kita untuk mendoakan saudara-saudara kita yang sudah tiada, biarlah Tuhan melalui Yesus memberikan pengampunan dan kerahiman sehingga mereka diperbolehkan menikmati kehidupan bersama para kudus lainnya. Demikian renungan singkat hari ini, God bless you all.

Sejak awal mula Gereja meyakini bahwa hidup kita tidak dilenyapkan oleh kematian melainkan diubah Gereja menemani perjalanan orang beriman yang meninggal dan sedang menuju ke Allah itu melalui segala macam doa. Praktek doa Gereja bagi mereka yang meninggal dunia didasarkan, selain pada iman akan kebangkitan Kristus, juga pada communio sanctorum, persekutuan orang-orang kudus dalam Gereja. Persekutuan itu meliputi: mereka yang sudah mulia bersama Allah di surga, mereka yang masih hidup di dunia ini, dan mereka yang sudah meninggal namun belum masuk secara penuh dalam kemuliaan Allah dan masih perlu mengalami penyucian. Untuk kelompok yang terakhir inilah doa peringatan arwah diadakan. Sebagai warga Gereja, mereka semua entah yang masih hidup atau sudah mati tetap saling berhubungan dan saling dukung dalam cinta dan doa.

Keseluruhan doa peringatan arwah dijiwai oleh iman dan harapan akan kemurahan hati Allah sebagaimana terungkap dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus. Gereja sejak semula punya kebiasaan mendoakan orang yang sudah meninggal. Bahkan menjelang akhir masa PL kebiasaan itu telah ada (2 Mak 12:42-45). Bentuk-bentuk doa bagi peringatan arwah meliputi perayaan Ekaristi, doa-doa, amal dan olah kesalehan. Dalam setiap perayaan Ekaristi, mereka yang telah meninggal tak pernah lalai disebutkan dalam Doa Syukur Agung. Keseluruhan karya penyelamatan Allah dalam Kristus dijabarkan dan dirayakan dalam rentang waktu satu tahun liturgi, yang dimulai dari masa Adven dan berpuncak pada Paskah.

Betapa benar bahwa kita yang hidup di dunia ini harus selalu berjaga-jaga. Kematian tidak pernah bisa diperkirakan datangnya. Bahkan orang yang sudah sakit kritis sekalipun, tidak bisa kita tebak kapan Tuhan sungguh menginginkan dia pulang. Ada orang yang kritis berbulan-bulan dengan batuan segala obat dan alat. Tapi ada juga orang yang hanya sakit perut ringan, dalam 2 hari dipanggil �pulang�. Kalau sudah begitu, apa yang bisa kita bawa ketika menghadap Dia? Katanya, detik terakhir sebelum kematian, masih memungkinkan kita untuk bertobat. Seperti penjahat yang disalib di sebelah Yesus yang bertobat dan diampuni. Tetapi apakah harus menunggu sampai detik terakhir baru kita mau bertobat ? Karena ketika kematian sudah terjadi, semua sudah terlambat. Arwah sudah tidak bisa meminta ampun sendiri pada Allah. Maka menjadi kewajiban kita yang masih hidup di dunia ini untuk mendoakan mereka, memohonkan pengampunan dosa bagi mereka. Dan sebagai gantinya, ketika mereka sudah tiba di surga, dan bergabung bersama para kudus disana, merekalah yang akan mendoakan kita yang masih berkelana di dunia ini. Betapa hidup ini amat singkat dan tak terduga. Maka tidak ada salahnya pepatah yang mengatakan �hiduplah seperti engkau akan mati besok pagi�. Mengisi kehidupan dengan perbuatan baik, amal ibadah, rendah hati dan melayani sesama. Sehingga apabila sungguh kita mati besok pagi, tidak ada lagi yang patut disesali. Orang mungkin bertanya, �Bagaimana jika jiwa orang yang kita doakan telah dimurnikan sepenuhnya dan telah pergi ke surga?� Kita yang di dunia tidak mengetahui baik pengadilan Tuhan ataupun kerangka waktu ilahi; jadi selalu baik adanya mengenangkan saudara-saudara yang telah meninggal dunia serta mempersembahkan mereka kepada Tuhan melalui doa dan kurban. Namun demikian, jika sungguh jiwa yang kita doakan itu telah dimurnikan dan sekarang beristirahat di hadirat Tuhan di surga, maka doa-doa dan kurban yang kita persembahkan, melalui kasih dan kerahiman Tuhan, akan berguna bagi jiwa-jiwa lain di api penyucian.

Sebab itu, kita sekarang tahu bahwa bukan saja praktek ini telah dilakukan sejak masa Gereja Perdana, tetapi kita juga memahami dengan jelas pentingnya berdoa bagi jiwa-jiwa mereka yang telah meninggal dunia. Jika seseorang meninggal, bahkan jika orang tersebut bukan seorang Katolik, mohon intensi Misa bagi kedamaian kekal jiwanya dan mempersembahkan doa-doa kita jauh lebih bermanfaat serta membantu daripada segala macam kartu simpati atau karangan bunga dukacita. Yang terpenting ialah, hendaknya kita senantiasa mengenangkan mereka yang kita kasihi yang telah meninggal dunia dalam perayaan Misa Kudus dan melalui doa-doa dan kurban kita sendiri guna membantu mereka agar segera mendapatkan kedamaian kekal.

Kembali kepada pertanyaan berapa lama kita harus mendoakan para arwah, anjurannya adalah teruslah berdoa tanpa henti. Kita tidak pernah dapat mengetahui kapan seseorang boleh meninggalkan api penyucian dan masuk surga. Dan seandainya mereka tidak lagi memerlukan doa-doa kita, doa kita tetap ada gunanya. Tidak ada doa yang "sia-sia". Allah menjamin bahwa pahala doa kita akan diberikan kepada orang lain yang membutuhkannya. Kalau orang-orang yang kita cintai dan kita doakan kini sudah ada di surga, Allah akan mengizinkan mereka untuk menyalurkan pahala doa kita kepada anggota keluarga lain yang masih di bumi dan membutuhkannya. Dan, bagaimanapun, semua doa kita akan membantu menguduskan diri kita. Bantuan yang kita berikan untuk keselamatan kekal bagi yang telah meninggal adalah dengan berbuat silih. Silih itu bisa dengan mendoakan mereka, bisa pula dengan berbuat amal kasih bagi orang-orang yang membutuhkan amalan dan kasih kita demi mereka yang telah meninggal; agar mereka beristirahat dalam damai. (RIP: Requescat In Pace).

Tuesday, July 16, 2013

Apa dan Bagaimana Berdoa Novena

Novena berarti sembilan hari berturut - turut memperingati suatu peristiwa atau suatu ujud dalam doa umum ataupun doa pribadi dengan sungguh-sungguh. Novena berpangkal pada praktek para rasul yang bersama Santa Perawan Maria tinggal di Yerusalem selama sembilan hari berturut - turut, dalam doa, menantikan kedatangan Roh Kudus.

Berdoa Novena berarti dengan sungguh hati berdoa selama sembilan hari atau sembilan Minggu berturut - turut untuk memohon rahmat. Ini sesuai dengan ajaran Yesus bahwa kita harus tekun berdoa terus-menerus dan tak pernah boleh kehilangan kepercayaan. Kepercayaan ini didasarkan pada sabda Tuhan sendiri, �Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan� (Lukas 11:9-10).

Banyak dari antara umat beriman Katolik yang berdoa novena langsung kepada Tuhan, maupun melalui perantaraan Bunda Maria ataupun para kudus lainnya.

Berusahalah bercakap-cakap dengan Tuhan selama Novena. Kesungguhan hati yang mutlak adalah sangat penting. Dan sebagaimana kalian bertumbuh setiap hari dalam doa dan refleksi, kalian akan menemukan cara untuk bercakap-cakap dengan Tuhan, seperti kalian bercakap-cakap dengan seorang sahabat karib. Gunakan kata-kata sederhana dalam pembicaraanmu dengan Tuhan, secara berangsur-angsur ini akan menjadi jalan bagi doa pribadimu kepada Tuhan. Kalian akan mendapati bahwa Roh Kudus menerangi pikiran kalian dan menguatkan keinginan kalian untuk melakukan kehendak Tuhan. Amin.

Sumber :
http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id581.htm

Saturday, July 13, 2013

Liturgi Midodareni

LAGU PEMBUKAAN

PEMBUKAAN
P: Demi nama Bapa + dan Putera, dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan sertamu.
U: dan sertamu juga.

PENGANTAR DAN DOA PEMBUKAAN

P: Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada malam yang kudus, menjelang pernikahan saudara kita ..... dengan saudari kita ..... marilah kita berdoa ke hadapan Allah.

Ya Allah mahapengasih, sumber ketenteraman dan kebahagiaan keluarga, pada malam hari ini kami berkumpul atas Nama-Mu, sambil memohon berkenanlah hadir di antara kami, bersama para malaekat dan para kudus di surga, dan mencurahkan berkatMu yang berlimpah kepada saudara kami ..... dengan ..... yang besok akan menikah. Berkenanlah hadir di tengah kami sebagaimana Yesus pernah bersama bunda Maria dan para rasul menghadiri perkawinan di Kana. Kami mohon demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan Pengantara kami; yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN I:
L: Pembacaan dari kitab Tobit (To 8:5-10)
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

LAGU ANTAR BACAAN

BACAAN INJIL:

P: Tuhan sertamu.
U: dan sertamu juga.
P: Inilah Injil Yesus Kristus, menurut Santo Matius
U: Terpujilah Kristus.
P: Pada suatu hari, orang-orang Parisi datang kepada Yesus hendak mencobai Dia. Mereka bertanya: �Bolehkah orang menceraikan isteri nya, dengan alasan apa saja?� Jawab Yesus: �Tidakkah kamu baca, bahwa Allah yang menciptakan manusia pada awal mula, menjadikan mereka pria dan wanita? Dan Allah berfirman: �Karena itu pria akan meninggalkan ibu bapanya dan mengikatkan diri pada isterinya. Dan keduanya akan hidup bersatu padu jiwa dan raganya�. Jadi mereka bukan lagi dua, melainkan satu saja. Sebab itu, yang telah dipersatukan oleh Allah, janganlah diceraikan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.

HOMILI (bisa menggunakan ide sebagai berikut)

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Sara dikuasai oleh iblis yang menghancurkan hidupnya. Sudah tujuh kali ia menikah, tetapi setiap kali suaminya meninggal. Semua prihatin dengan keadaan ini namun tak bisa berbuat apa-apa. Sara yang cantik itu ternyata gagal melaksanakan tugasnya sebagai isteri dengan baik, malahan ia membawa sengsara bagi suaminya.
Apa yang menyebabkan Sara selalu gagal membangun hidup bahagia bersama suaminya? Sebab Sara memelihara iblis dan tidak pernah berdoa kepada Tuhan. Dan setiapkali menikah, setan mengambil nyawa suaminya. Tujuh kali hal ini berlangsung. Sarapun menjadi sedih.
Barulah dalam perkawinannya yang ke delapan, perkawinan dengan Tobia, cengkeraman setan dapat diatasi. Sebabnya, Sara dan Tobia mengikuti bisikan malaekat untuk berdoa pada hari perkawinan mereka dan menghancurkan insang ikan untuk mengusir si iblis tadi. Dan memang, setannya lalu meninggalkan Sara.
Sara bahagia, suaminya bahagia keluarganya juga bahagia. Maka terbangunlah keluarga yang sejahtera.
Saudara kita ..... dan ..... besok pagi akan menikah, membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Malam hari ini mereka berdua akan menghancurkan hati manusiawi, hati ke�daging�an ... ialah egoisme pribadi yang menjadi setan perusak kebahagiaan hidup rumah tangga.
Marilah kita bersama-sama mendukung doa-doa mereka, memohon berkat Tuhan dan doa restu dari semua orang kudus, agar segala macam iblis yang sering tinggal di hati manusia diusir jauh-jauh dari hati kedua saudara kita ini, dan digantikan oleh Roh Kudus, Roh Cinta kasih ilahi. Amin.

LAGU PERSEMBAHAN HIDUP KEPADA ALLAH

DOA UNTUK CALON MEMPELAI:

P: Marilah kita berdoa,
Ya Allah, kami menyadari, hidup perkawinan membangun keluarga merupakan jawaban terhadap panggilanMu yang luhur dan mulia. Dalam perkawinan, sepasang mempelai Kau ikutsertakan dalam karya agungMu menciptakan dan memelihara dunia seisinya dengan penuh cinta. Engkaulah Allah yang penuh kasih, telah mencurahkan kasihMu kepada dua saudara kami ini agar mereka saling menyalurkan cinta kasihMu sendiri: mempelai pria mencurahkan kasihMu kepada mempelai wanita, mempelai wanita mencurahkan kasihMu kepada mempelai pria: mereka berdua mencurahkan kasihMu kepada calon anak-anaknya, keluarganya dan sesamanya. Mereka saling mengasihi dengan kasih ilahiMu sehingga mampu mengasihi sesamanya pula. Demikian keluarga mereka akan menjadi tempat bernaung yang penuh ketentraman bagi siapapun yang bertemu dengannya.
Ya Tuhan, kami sadar, semuanya ini tidaklah mudah. Banyak godaan membentang di hadapan mereka. Egoisme, kekerasan hati, kesombongan seringkali lebih mudah tinggal di dalam hati kami. Semua ini menjadi sumber kekacauan dan keruntuhan hidup berumahtangga.
Maka, berkenanlah Engkau mencurahkan berkatMu kepada dua saudara kami ini, agar senantiasa kuat dan tabah, berani mengusir egoisme, kekerasan hati, dan kesombongan dalam hatinya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DI SINI BISA DISISIPKAN DOA UMAT

LITANI PARA KUDUS (MB 426: Gunakan buku Koor: jangan lupa ikutkan nama permandian calon mempelai)

BERKAT UNTUK MAKANAN YANG TERSEDIA

P: Ya Tuhan, berkenanlah memberkati makanan yang telah Kausediakan sebagai bukti kelimpahan rahmatMu bagi kami, berkatilah juga kami yang akan menyantapnya. Semoga oleh perjamuan ini kami semakin mampu memuliakan namaMu. Semoga menguatkan jiwa dan badan kami, sampai ke kehidupan kekal. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin.

BAPA KAMI

SALAM MARIA

BERKAT PENUTUP

P: Tuhan sertamu.
U: dan sertamu juga.
P: Semoga Allah yang mahakuasa senantiasa melimpahkan berkat perlindungan dan keselamatan bagi kita: Bapa + dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin.
Mempelai berarak ke luar gereja diiringi lagu pengiring

Sumber :
http://www.imankatolik.or.id/

Saturday, July 6, 2013

Apa itu Litani?

Jika kamu pernah bercerita tentang seseorang yang amat kamu hormati, dan kamu menyebutkan segala sifat-sifat baiknya, kamu telah belajar ide dasar litani. Ketika kamu menggambarkan seseorang yang kamu kasihi dan kagumi, kamu ingin mengatakan segala hal mengagumkan yang dapat kamu pikirkan tentang orang yang kamu kagumi itu.

Ketika kamu mendaraskan sebuah litani Katolik, sesungguhnya kamu sedang mengatakan kepada Tuhan, atau Bunda Maria, atau para kudus (Santa / Santo) (tergantung kepada siapa litani itu ditujukan), �Engkau sungguh mengagumkan! Engkau sungguh kudus! Engkau melakukan begitu banyak perkara besar, dan aku ingin menjadi sepertimu. Bantulah aku ke surga.�

BAGAIMANA SEBUAH LITANI DISUSUN?

Kata `litani' berasal dari bahasa Latin `litania', `letania'. Artinya suatu bentuk doa tanggapan yang meliputi serangkaian seruan atau permohonan, mengenai suatu subyek utama atau suatu tema suci utama.

Permohonan kepada Allah: Litani biasanya mempunyai pola yang sama. Litani diawali dengan �Kyrie eleison,� dalam bahasa Latin atau �Tuhan kasihanilah kami� dalam bahasa Indonesia, seperti yang biasa kita ucapkan dalam setiap Misa. Kemudian, kita memohon belas kasihan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal Mahakudus, misalnya: �Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.�

Seruan: permohonan kepada Allah dilanjutkan dengan pokok litani yang utama yaitu seruan kepada siapa litani ditujukan. Setiap seruan dimaksudkan untuk memujinya dengan berbagai macam ungkapan yang menjadikan orang itu patut dikagumi. Sebagai contoh, jika kamu menuliskan sebuah litani untuk seorang olahragawan terkenal, mungkin kamu akan menuliskan hal-hal seperti, �Hidup tim kita,� �Jayalah sang pelatih,� �Penjaga gawang yang hebat,� �Si Pencetak gol kemenangan,� dan lain sebagainya.

Tanggapan: Setiap seruan dijawab dengan suatu tanggapan, seperti �doakanlah kami.� Tanggapan tersebut tetap sama untuk hampir semua atau bahkan seluruh seruan dalam litani. Karena itulah litani termasuk dalam �doa tanggapan�, sama seperti �Doa Umat� dan �Mazmur Tanggapan� dalam Misa Kudus.

Jika kamu membandingkan beberapa litani yang berbeda, perhatikanlah perbedaan dalam memberikan tanggapan atas seruan litani; tanggapan litani bergantung kepada siapa litani itu ditujukan. Tanggapan atas seruan kepada Tuhan biasanya, �Kasihanilah kami,� sementara tanggapan atas seruan kepada Bunda Maria atau para kudus biasanya, �doakanlah kami�.

Aneka Permohonan: Seringkali, dalam litani yang lebih khidmat, atau dalam litani kepada Tuhan, setelah seruan ditambahkan aneka permohonan. Kadangkala aneka permohonan itu dimaksudkan untuk memohon berbagai rahmat serta berkat, yang dijawab dengan tanggapan �Kami mohon kepada-Mu, dengarkanlah kami� atau kadangkala umat beriman memohon kepada Tuhan untuk dibebaskan dari segala kejahatan, baik rohani maupun jasmani (misalnya dosa, perang, dan sebagainya).

Penutup: Setelah seruan (dan aneka permohonan), litani dilanjutkan dengan serangkaian tiga seruan kepada Anak Domba Allah. Dan yang terakhir, litani selalu ditutup dengan sebuah doa singkat.

BAGAIMANA MENGGUNAKAN LITANI UNTUK BERDOA?

Litani terutama cocok untuk didoakan dalam kelompok, karena litani biasa menggunakan tanggapan-tanggapan sederhana yang mudah diingat semua orang, seperti �doakanlah kami� atau �kasihanilah kami�. Pemimpin perlu memberitahukan kepada para anggota kelompoknya kata-kata tanggapan sebelum doa litani dimulai. Jika kalian mendaraskan litani dalam kelompok, kalian dapat saling bergantian mendaraskan seruan, sementara para anggota lainnya menjawab dengan tanggapan litani.

Setiap litani, baik itu ditujukan kepada Yesus, Bunda Maria, atau seorang santa / santo, merupakan suatu meditasi yang indah. Jika kamu mengalami kesulitan dalam berdoa atau bermeditasi, dan kamu tidak tahu bagaimana harus memulainya, kamu dapat mendaraskan beberapa seruan dari litani kesukaanmu dan menggunakannya sebagai bahan meditasi atau renungan, yaitu dengan menggunakan seruan-seruan itu untuk memperoleh ide-ide untuk berdoa. Mungkin kamu dapat mendaraskan sebuah litani setiap pagi: gunakan litani yang berbeda setiap hari, pilihlah dua atau tiga seruan dari litani yang kamu daraskan itu untuk diucapkan pada setiap kesempatan di sepanjang hari itu.

sumber : "What are Litanies?"; Catholic Youth Networking; http://catholicyouth.freeservers.com
* Doa-Doa Devosi kepada Yesus Kristus, Puji Syukur; Komisi Liturgi KWI; 1992
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: �diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya�

Monday, July 1, 2013

Doa Litani Kehadiran Allah

Hadirlah di sini, ya Allah, tinggallah di tengah kami.
Hadirlah di sini, terangilah hidup kami.

Bukalah mata hati kami, agar kami melihat Engkau.
Gerakanlah hati kami, agar selalu mengharapkan Dikau.

Tunjukan bahwa Engkau dekat, agar kami merasakan kehadiran-Mu.
Tunjukan kekuatan-Mu dan bebaskanlah kami.

Hadirlah di sini supaya kami hidup.
Engkau kuat laksana api, kobarkan semangat kami.

Engkau fajar di pagi hari, terangilah mata kami.
Allah segala kekuatan, Allah bagi manusia.

Tunjukanlah wajah-Mu, berilah kami hidup-Mu.
Engkau Allah orang hidup, bukan Allah orang mati.

Dekatlah pada kami, agar kami hidup.
Engkau cahaya pagi, datang dan bebaskanlah kami.

Dari abad ke abad, Engkau selalu setia.
Untuk masa kini pun, Engkau Allah bagi manusia.

Engkaulah Allah yang kudus, siapakah dapat melihat Engkau?
Engkau jauh tak terhingga, namun dekat pula.

Engkau sungguh Allah, bukan sekedar khayalan kami.
Hadirlah di sini, jangan biarkan kami mati.

Bila Engkau tak ada, apa gunanya kami hidup.
Jadilah napas kami, darah dalam nadi kami.

Dalam Dikau kami hidup, dalam Dikau kami berada.
Kami ingin melihat Engkau, sungguh dan dari dekat.

Bukalah tangan-Mu, agar kami mendapat makan.
Jangan berbalik dari kami, jangan biarkan kami mati.

Jangan biarkan kami, kembali menjadi debu.
Utuslah Roh-Mu, agar segalanya menjadi baru.

Berilah bumi ini, wajah yang baru.
Untuk semua manusia, di mana pun mereka berada.

Untuk semua manusia, yang kaya dan yang miskin.
Untuk semua manusia, yang tua dan yang muda.

Engkau lubuk segala hati, terang hati kami.
Kami berseru kepada-Mu, hadirlah di sini.

Di tempat ini, jadilah damai-Mu.
Di dalam rumah kami, tinggallah damai-Mu.

Tampakanlah diri-Mu dan ciptakanlah damai.
Bagi anak-anak kami, jadilah masa depan.

Jadilah Engkau masa depan bagi hidup kami di sini.
Pada Dikau kami percaya, dalam Dikau yang hidup.

Engkau tak pernah mengecewakan orang, yang percaya pada-Mu.

Madah Bakti, 1991, N0. 18

Sumber :
http://www.ekaristi.org/doa/dokumen.php?subaction=showfull&id=1147101607&archive=&start_from=&ucat=1&