Latest News

Wednesday, March 20, 2013

Lambang Penuh Makna dalam Malam Paskah

Pada Malam Paskah, Gereja berjaga dalam doa (Latin: vigili, Jawa: tirakat) dengan merayakan suatu liturgi agung untuk mengenangkan saat-saat Tuhan bangkit dari kematian. Inilah suatu malam pembebasan, seperti ketika bangsa Israel berjaga di malam saat Tuhan yang akan lewat dan menghukum bangsa Mesir atau berjaga-jaga di pinggir laut merah untuk menantikan Tuhan membelah Laut Merah agar mereka dapat melewati dasar laut dan memperoleh kebebasan dari perbudakan Mesir. Malam Tuhan lewat (pesach) yang dikenangkan bangsa Israel setiap Tahun itu melambangkan saat kebangkitan Kristus (Paskah), malam pembebasan sejati, saat Kristus bangkit sebagai pemenang atas dosa dan kematian.

Pada Malam Paskah, kita menantikan dan menyongsong Yesus Kristus yang akan beralih dari kematian menuju kepada hidup. KematianNya telah menghancurkan dosa dan maut, dan kebangkitanNya memperbaharui kehidupan.

Malam Paska secara rohani, merupakan malam paling indah dari segala malam selama sepanjang tahun. Pada malam ini seluruh aspek kekristenan kita mendapat makna dan sumbernya. Tidak ada perayaan dalam Gereja yang lebih agung dari perayaan malam Paska. Inilah malam paling terberkati dan karenanya Gereja menetapkan malam ini adalah malam yang paling penuh rahmat bila hendak mengadakan penerimaan Sakramen Pembaptisan suci.

Perayaan malam paskah dipenuhi dengan simbol-simbol/lambang-lambang yang menggambarkan karya keselamatan Allah atas hidup manusia. Perayaan Agung Malam Paska, terdiri dari 4 bagian yang cukup panjang, yang secara keseluruhan hendak menggambarkan �perjalanan� karya keselamatan Allah atas diri manusia, yaitu :

1. Liturgi Cahaya (Lucernarium) :
menggambarkan kegelapan kematian dan keputusasaan atas hidup manusia yang selalu berakhir pada kegelapan kematian, hingga datanglah Kristus yang dengan terang kebangkitanNya, telah menghancurkan kuasa kegelapan maut itu dan memperbaharui kehidupan manusia. Liturgi cahaya hendak mengingatkan, bahwa kebangkitan dicapai melalui sengsara dan wafat. Artinya, kesuksesan setiap murid Kristus semestinya dicapai melalui perjuangan dan penderitaan.

2. Liturgi Sabda :
terdiri dari 9 bacaan, 9 kidung serta 9 doa, hendak menggambarkan rencana karya keselamatan Allah dari sejak manusia pertama diciptakan, hingga terpenuhi secara paripurna dalam Pengorbanan dan Kebangkitan Yesus Kristus.

3. Liturgi Pembaptisan :
melambangkan pembaharuan atas hidup manusia yang percaya kepada Yesus, Sang Juru Selamat, ialah bahwa setiap orang yang percaya kepadaNya, telah turut disalibkan dan mati dan dikuburkan bersama Dia dan kini turut dibaharui hidupnya dalam Pembaptisan.

4. Liturgi Ekaristi :
menggambarkan persatuan erat dan mesra Allah dan manusia. Manusia yang berdosa karena jasa Yesus Kristus, telah boleh turut serta dalam perjamuan anak domba sejati yang mulia bersama Allah.

Keempat liturgi dalam Perayaan Malam Paskah itu dijabarkan lambang-lambang sebagai berikut :

Kegelapan dan Keheningan :
Perayaan malam Paskah haruslah dimulai setelah matahari terbenam. Perayaan dimulai dengan menghadirkan kegelapan (mematikan seluruh lampu dalam gereja) dan keheningan (tanpa nyanyian atau iringan musik tertentu). Ini hendak melambangkan suasana kubur Yesus yang gelap, juga hendak menggambarkan kuasa maut yang mencengkeram semua manusia seakan-akan tiada lagi harapan. Pun pula hendak menggambarkan kegelapan batin kita dahulu sebelum kita mengenal Yesus, Sang Terang, yang telah membimbing kita pada seluruh kebenaran menuju terang sejati.

Api baru dan Lilin Paskah :
Api baru melambangkan adanya harapan baru (dalam kegelapan dan keputusasaan hidup manusia itu) dalam Yesus Kristus, dan Lilin Paskah melambangkan Kristus yang tidak dapat dikuasai kegelapan maut dan bahkan mengalahkan maut itu dengan kebangkitannNya. Ini mengingatkan pada tiang api yang memimpin bangsa Israel ketika berjalan di kegelapan malam di padang gurun, setelah keluar dari tanah Mesir. Kita pun mengikuti Kristus (Lilin Paskah) yang telah bangkit itu. Lilin Paskah lambang Kristus yang bangkit dengan jaya mengalahkan maut.

3 kali Nyanyian �Cahaya Kristus/Kristus cahaya dunia� dan jawaban umat �Syukur kepada Allah�
merupakan pernyataan kita bahwa kebangkitan Kristus telah menjadi cahaya terang yang membawa harapan pada kehidupan setiap orang; dan kita menanggapinya dengan menyerukan syukur kita kepada Allah yang telah mengirimkan Sang Penyelamat yang demikian mengagumkan.

Penyalaan lilin kita dari api Lilin Paskah:
melambangkan hidup kita yang ikut diperbaharui oleh kebangkitan Yesus. Kegelapan dan keputusasaan hidup kita telah diterangi oleh Cahaya Kebangkitan Kristus yang telah mengalahkan kuasa kematian. Demikian dalam hidup kita yang kadang-kadang menjadi gelap temaram oleh berbagai masalah, kita tidak akan pernah putus asa, melainkan selalu dapat berharap bahwa oleh kasih Tuhan dalam terang Kebangkitan Kristus, segala sesuatu menjadi indah pada waktunya.

Madah Pujian Paskah (Exultate):
merupakan ungkapan kegembiraan, bahwa keselamatan yang dinantikan dan dirintis sejak perjanjian lama mendapat pemenuhannya dalam Yesus Kristus yang bangkit, yang menyinari hidup kita, laksana Bintang Timur yang tak pernah padam dan terbenam.

9 Bacaan Kitab Suci :
melukiskan sejumlah karya yang mengagumkan dalam sejarah keselamatan mulai dari Kisah Penciptaan, Penyeberangan Laut Merah, Kisah para Nabi utusan Allah, hingga memuncak dalam diri Kristus sendiri serta kesaksian para rasul-Nya. Panjangnya sejarah keselamatan juga hendak menggambarkan panjangnya jalan panggilan dan perjuangan kita untuk mencari dan menemukan keselamatan. Sembilan bacaan selengkapnya adalah:

1. Kejadian 1:1-2:2: Kisah penciptaan.
2. Kejadian 22:1-18: Ishak dikorbankan.
3. Keluaran 14:15-15:1: Penyeberangan Laut Merah.
4. Yesaya 54:5-14: Yerusalem baru.
5. Yesaya 55:1-11: Perjanjian abadi.
6. Barukh 3:9-15, 32-4:4: Kebijaksanaan telah datang di bumi.
7. Yehezkiel 36:16-17a,18-28: Hati yang baru.
8. Roma 6:3-11: Mati dan Bangkit bersama Kristus
9. Injil: Kristus bangkit. Tahun A: Matius 28:1-10; Tahun B: Markus 16:1-8; Tahun C: Lukas 24:1-12

Litani Orang Kudus :
Seraya hendak memperbaharui hidup umat beriman (terutama mereka yang mau dibaptis pada malam Paskah), Gereja menyerukan nama dan memohon doa para kudus yang telah mulia abadi bersama Allah, sehingga dengan doa-doa para kudus itu, hidup sekalian umat beriman (terutama baptisan baru) benar-benar diubah dan menjadi serupa dengan Kristus sendiri.

Pemberkatan Air Baptis :
Pemberkatan Air Baptis dilakukan dengan mencelupkan Lilin Paskah ke dalam bejana baptis itu. Demikian hendak menggambarkan bahwa kuasa kebangkitan Kristus yang telah mengalahkan dosa dan maut itu telah turun ke dalam air baptis sehingga setiap orang yang dilahirkan dari air baptis akan memperoleh hidup yang baru: mati terhadap dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Pembaruan Janji Baptis dan Percikan Air Baptis :
melambangkan kita yang telah dipersatukan dalam wafat dan kebangkitan Kristus. Pada malam ini setiap murid Yesus akan memperbaharuhi komitmen kekristenannya dengan mengulangi janji baptis kita (ialah menyangkal diri dan mengakui iman). Dengan pemercikan air, kita disadarkan kembali akan tugas dan panggilan perutusan kita: menjadi terang di tengah masyarakat.

Liturgi Ekaristi.
Dalam bagian keempat upacara malam ini, setiap orang diundang dalam kegembiraan Paska, dalam perjamuan Tuhan. Ekaristi merupakan kekuatan, sekaligus tanda persatuan kita dengan Tuhan, sekaligus kesatuan kita satu dengan lainnya. Semoga dengan santapan pada malam Paska kita mendapatkan kekuatan untuk menjadi lilin-lilin paska di tengah kehidupan dan kegelapan dosa di tengah masyarakat.

Berkat meriah dengan Alleluia panjang��.

Saatnya menyanyikan Haec Dies dengan gembira�..
SELAMAT PASKAH
Semoga Kebangkitan Kristus membangkitkan semangat kita pula
Untuk mulai berbagi kepada yang miskin dan menderita
Serta menjadi garam terang bagi sesama di sekitar kita.

BERKAH DALEM

Disarikan dari: http://programkatekese.blogspot.com/2011/04/lambang-lambang-penuh-makna-dalam_23.html

No comments:

Post a Comment